Bagikan:

JAKARTA - Sambil tertawa dan bercanda, Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berkeliling Pyongyang pekan lalu dengan limousin Aurus buatan Rusia untuk menunjukkan penguatan aliansi anti-Barat mereka.

Sedan mewah ini dimaksudkan untuk melambangkan kehebatan domestik Rusia dan mengurangi ketergantungan pada teknologi dan barang impor.

Namun catatan bea cukai menunjukkan perusahaan yang memproduksinya, menggunakan suku cadang impor senilai jutaan dolar dengan banyak yang tiba di Rusia dari Korea Selatan, musuh utama Korea Utara.

Diulas Reuters, Jumat, 28 Juni, impor tersebut menunjukkan ketergantungan Rusia terhadap teknologi Barat yang terus berlanjut seiring upaya Rusia untuk mengarahkan upaya Barat untuk memutus rantai pasokan global sebagai hukuman atas invasi mereka ke Ukraina.

Kedua pemimpin bergantian mengemudikan limousin lapis baja selama kunjungan Putin yang penuh kemegahan, kunjungan pertamanya dalam hampir seperempat abad ke Korea Utara, yang menunjukkan semakin eratnya hubungan kedua kekuatan nuklir tersebut.

Rusia mengimpor peralatan dan komponen senilai setidaknya 34 juta dollar AS antara tahun 2018 dan 2023 untuk merakit mobil dan sepeda motor Aurus, menurut catatan bea cukai yang dilihat oleh Reuters.

Impor tersebut meliputi bagian bodi mobil, sensor, pengontrol yang dapat diprogram, sakelar, peralatan las, dan komponen lainnya senilai hampir 15,5 juta dollar AS yang diimpor dari Korea Selatan. Suku cadang juga diimpor dari China, India, Turki, Italia, dan negara UE lainnya.

Pasokan asing untuk Aurus terus berdatangan setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, dengan barang senilai hampir 16 juta dollar AS, termasuk 5 juta dollar AS yang diproduksi di Korea Selatan, diimpor sejak Februari 2022, menurut catatan.

Reuters tidak dapat menentukan secara spesifik komponen asing impor mana yang dimasukkan ke dalam mobil yang dihadiahkan kepada Kim, dan impor tersebut tidak melanggar sanksi terkait sanksi AS pada Februari 2024 ke Aurus.