TULUNGAGUNG - Polisi mengungkap motif penipuan yang dilakukan polisi gadungan berinisial AW (24) asal Tempeh, Lumajang, Jawa Timur. Pelaku mengaku menipu orang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya, terutama membeli susu dua anaknya yang masih kecil.
"Itu pengakuan yang bersangkutan. Sah-sah saja dia beralasan," kata Kapolsek Rejotangan AKP Herry Purwanto di Tulungagung dikutip Antara, Rabu, 17 Maret.
Tapi dari hasil penyidikan, pelaku sudah 6 kali beraksi di wilayah berbeda. AW pernah menipu dengan modus polisi gadungan di Blitar dan Tulungagung.
Tipu-tipu AW terbongkar saat beraksi di Tulungagung. Polisi menangkapnya usai dilaporkan mengambil handphone tiga korban yang diperdaya.
"Kita koordinasikan dengan Polres Blitar Kota, nanti selesai di Tulungagung akan dibawa ke Blitar Kota," ujar AKP Herry.
AW beraksi dengan berpura-pura sebagai polisi. Modusnya, AW menakut-nakuti pemuda yang kedapatan sedang melakukan balap liar di Desa Tugu Kecamatan Rejotangan pada Minggu, 7 Maret dini hari.
Di lokasi ini, AW berhasil memperdaya korbanya AH (17) dengan menunjukkan pistol mainan yang dibawanya. AW berpura-pura memeriksa surat serta kelengkapan kendaraan bermotor.
BACA JUGA:
AW mengaku mendapat inspirasi menjadi polisi gadungan saat membeli masker bertuliskan TNI-Polri. Masker itu dibeli AW di toko seragam yang ada di Kota Blitar.
"Saya beli di toko seragam yang ada di Kota Blitar," sambung AW.
Selain masker, AW juga melengkapi diri dengan pistol mainan dari plastik milik anak pertamanya, seharga Rp15 ribu. AW mengaku perbuatannya dilakukan lantaran terhimpit masalah ekonomi.
"Uangnya untuk beli susu dan kebutuhan sehari-hari," ujar AW sambil tertunduk lesu yang dihadirkan dalam rilis dengan berpenampilan memakai peci dan baju tahanan.