Bagikan:

JAKARTA - Pejabat Perserikatan Bangsa Bangsa menyuarakan keprihatinannya terkait situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, mendesak otoritas pendudukan Israel untuk mengizinkan pengiriman bantuan.

"Operasi kemanusiaan di Gaza harus difasilitasi sepenuhnya dan semua hambatan harus disingkirkan," kata Wakil Juru Bicara untuk Sekjen PBB Farhan Haq kepada wartawan, melansir WAFA 21 Juni.

Lebih jauh Haq menekankan, kendala akses terus "sangat menghambat" pengiriman bantuan dan layanan kemanusiaan di seluruh Gaza.

Dijelaskan olehnya, antara 1-18 Juni ada 61 misi bantuan kemanusiaan yang terkoordinasi ke Gaza utara. Dari jumlah itu, 28 difasilitasi oleh otoritas Israel, delapan ditolak aksesnya, 16 dihambat dan sembilan dibatalkan karena alasan logistik, operasional atau keamanan.

Dikatakan olehnya, ratusan ribu orang yang terlantar di Gaza selatan mengalami akses yang buruk ke tempat berlindung, kesehatan, makanan, air dan sanitasi.

"Dari tanggal 7 hingga 14 Juni, OCHA memimpin penilaian kemanusiaan di empat lokasi pengungsian di selatan Gaza; Deir al Balah, dua di Khan Younis dan dua di daerah Al Mawasi di Rafah," kata Haq, seraya menambahkan akses terhadap air "sangat" rendah, dan orang-orang harus mengantre berjam-jam untuk mendapatkannya dan terpaksa mengandalkan air laut untuk keperluan rumah tangga.

"Banyak rumah tangga melaporkan hanya makan satu kali setiap hari, sementara beberapa makan satu kali setiap dua atau tiga hari, sebagian besar mengandalkan roti, berbagi makanan dengan keluarga lain, dan menjatah stok," ungkapnya.

Diketahui, kelompok militan yang dipimpin Hamas menyerang selatan Israel pada 7 Oktober 2023, menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.

Itu direspons dengan blokade, bombardir dan operasi darat oleh Israel Defense Forces (IDF).

Otoritas kesehatan Gaza pada Hari Kamis mengumumkan, jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai 37.431 jiwa, sementara korban luka-luka mencapai 85.653 orang.