Bagikan:

JAKARTA - Cuti bersama hari raya Iduladha memicu peningkatan kunjungan wisatawan di Kepulauan Seribu. Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kepulauan Seribu menyebut wisatawan yang berkunjung ke wilayahnya pada libur Idul Adha 1445 Hijriah sampai dengan Senin, 17 Juni, mencapai 1.246 orang.

"Wisatawan tersebut datang dari beberapa pintu masuk, antara lain dermaga Marina Ancol berjumlah 356 orang, Muara Angke berjumlah 416 orang, Tanjung Pasir berjumlah 449 orang, dan Cituis berjumlah 25 orang,” Ujar Kepala Sudin Parekraf Kepulauan Seribu, Sonti Pangaribuan dikutip dari ANTARA, Selasa, 18 Juni.

Ia mengatakan pada libur Hari Raya Idul Adha1445 Hijriah terdapat 1.090 wisatawan nusantara dan 156 wisatawan mancanegara, yang berkunjung ke berbagai pulau di wilayah Kepulauan Seribu.

“Mayoritas wisatawan mengunjungi pulau-pulau penduduk dan pulau resor, yang memiliki berbagai fasilitas wisata untuk dinikmati,” kata dia.

Sementara itu pada Sabtu, 15 Juni, dan Minggu, 16 Juni, total jumlah wisatawan yang mengunjungi daerah kepulauan di Provinsi DKI Jakarta mencapai 5.293 wisatawan.

"Jelang libur Idul Adha, banyak wisatawan mengunjungi wilayah Kepulauan Seribu, untuk menikmati berbagai destinasi yang disediakan,” kata dia.

Ia mengatakan akses menuju Kepulauan Seribu mudah dijangkau, serta fasilitas yang disediakan memudahkan wisatawan untuk berlibur.

Melalui dermaga Kali Adem, para pengunjung bisa memanfaatkan kapal kayu dengan tarif sekitar Rp50 ribu hingga Rp80 ribu.

Serta bisa juga menggunakan kapal Dinas Perhubungan DKI Jakarta dengan tarif sekitar Rp44 ribu hingga Rp74 ribu.

"Sedangkan melalui dermaga Marina Ancol tarifnya sekitar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu," kata dia.

Sebelumnya Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan pihaknya telah menyiapkan sebelas destinasi wisata unggulan di pulau berpenduduk dan mengajukan ke Provinsi DKI Jakarta untuk menyiapkan peraturan daerah (perda) sebagai pendukung.

"Pemerintah kabupaten telah membuat terobosan dan ada kemajuan, perubahan dan gagasan ide sehingga bisa masuk akal untuk dilakukan," kata dia

Menurut dia jika mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kepulauan Seribu maka pembangunan di daerah ini tidak maksimal.

Junaedi menjelaskan strategi untuk meningkatkan PAD dilakukan bersamaan dengan perubahan DKI Jakarta menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

"Jakarta mengarah ke kota global yang beberapa indikator ada di sektor pariwisata dan penetapan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)," kata dia.