Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengutuk vandalisme konsulat Amerika Serikat (AS) di Sydney. Media lokal menyebut pelaku diduga terkait aksi protes pro-Palestina.

Konsulat AS di Sydnet disemprot cat oleh seseorang yang membawa palu kecil sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat, Senin, 10 Juni.

“Saya hanya ingin mengatakan bahwa masyarakat harus melakukan debat dan wacana politik dengan penuh hormat,” kata Albanese dalam jumpa pers dilansir Reuters.,

“Tindakan mencoret-coret Konsulat AS tidak berdampak apa pun untuk memajukan perjuangan mereka yang melakukan kejahatan dengan merusak properti,” tambahnya.

Sembilan jendela konsulat rusak dan pintu gedung dipenuhi coretan, kata polisi.

"Sumber CCTV menunjukkan seseorang yang mengenakan hoodie berwarna gelap dengan wajah tertutup membawa apa yang tampak seperti palu kecil," kata juru bicara polisi kepada Reuters melalui telepon.

Seorang juru bicara konsulat AS mengonfirmasi bangunan tersebut telah rusak namun mengatakan staf dan operasional tidak terpengaruh.

“Polisi Federal Australia dan Kepolisian New South Wales sedang menyelidiki insiden tersebut,” kata juru bicara tersebut dalam sebuah pernyataan.

Foto-foto konsulat di situs surat kabar Sydney Morning Herald menunjukkan segitiga merah terbalik disemprotkan di bagian depan gedung. Simbol tersebut digunakan oleh beberapa aktivis pro-Palestina, lapornya.