Bagikan:

BOGOR - Momen perayaan Hari Jadi ke-542 Bogor menjadi bahan refleksi bagi DPRD Kota Bogor dan Pemerintah Kota Bogor dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Kota Bogor.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto selepas acara rapat paripurna yang digelar khusus untuk merayakan Hari Jadi ke-542 Bogor, Senin 3 Juni.

"Kita bersyukur bahwa banyak pencapaian yang dilakukan. Namun memang kita harus terus juga mengakui ada hal yang perlu kita perbaiki dan ini momen kita untuk merefleksikan kinerja," kata Atang.

Atang menyampaikan beberapa hal yang mendapatkan perhatian khusus dari DPRD Kota Bogor dan Pemerintah Kota Bogor untuk segera diperbaiki diantaranta adalah persoalan PPDB, pendidikan, kebersihan dan ekonomi.

"Dengan semboyan atau motto yang sama-sama kita pegang, "Dinu kiwari ngancik nu bihari saja ayeuna sampereun jaga" makannya InsyaAllah mudah-mudahan ini menjadi penyemangat kita untuk berbuat lebih baik lagi. Menjaga Kota Bogor tetap aman, saling menghormati satu sama lain," ujar Atang.

Pada momen perayaan HJB ke-542 ini Atang berharap Kota Bogor akan selalu menjadi Kota yang dicintai oleh warganya dan dirindukan oleh wisatawan.

"Harapan kita Kota Bogor tetap adem, menjadi ‘kota hujan’ yang selalu dirindukan oleh semua," ungkap Atang.

Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari, juga menyampaikan bahwa dalam merefleksikan kinerja Pemerintah Kota Bogor, ia ingin adanya perubahan yang bisa mengakomodir semua golongan dan lapisan masyarakat.

Karena ia menyadari bahwa saat ini terjadi perubahan karakter masyarakat yang terjadi pasca pandemi Covid-19. Sehingga ia meminta kepada seluruh ASN di lingkungan Pemkot Bogor agar bisa beradaptasi dengan perkembangan karakter masyarakat dalam memberikan pelayanan pemerintahan.

"Dulu tidak banyak pelayanan berbasis online, tapi sekarang hampir semua pelayanan bisa online. Belum lagi ada sekitar 70 persen generasi milenial dan generasi Z yang jadi target pelayanan. Sementara pelayan publiknya generasi X dan ini membuat ada gap karakter yang perlu dipahami perbedaannya. Jadi harus ada peningkatan kompetensi untuk memahami karakter generasi ini," jelasnya.

Selama mengikuti rangkaian Hari Jadi ke-542 Bogor yang dimulai dari helaran di Jalan Sudirman sampai pelaksanaan rapat paripurna, Hery mengaku merasa kagum dan takjub dengan perayaan HJB.

Ia mengaku takjub karena mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung hasil kolaborasi dari semua unsur masyarakat Kota Bogor.

"HJB Kota Bogor ini luar biasa. Saya lama di Bandung dan belum pernah lihat yang seperti ini," ujar Hery.

"Poinnya bukan membandingkan, tapi bahwa apa yang dilakukan masyarakat Kota Bogor menunjukkan bahwa kolaborasi semua unsur, semua unsur masyarakat—yang kita tahu Kota Bogor seperti nusantara mini, semua suku, bahasa, ada. Tidak harus orang Jawa Barat yang menjadi pejabat A B C D, itu menunjukkan nusantara sekali. Pancasila, Nusantara dan ternyata keguyubannya luar biasa. Saya lihat dari helaran kemarin sampai Paripurna hari ini berjalan dengan lancar," tutup Hery.

Untuk diketahui, dalam rapat Paripurna perayaan HJB ke-542 dihadiri oleh Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari, jajaran forkopimda, mantan Wali Kota, Wakil Wali Kota, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor dan jajaran tamu undangan dari daerah lain.

Rapat paripurna pun dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto dan dibawakan dengan menggunakan bahasa Sunda.

Tak hanya itu, pada rapat paripurna terdapat pembacaan sejarah Bogor oleh Rektor Universitas Nusa Bangsa, Dr. Ir. Yunus Arifien, pembacaan pantun pacilong oleh budayawan, R. Dodi Sarif Hidayat dan pembacaan wangsit Siliwangi oleh mantan Sekda Kota Bogor, H. Dedi Suyud Hamdan.