Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Barat (Kubar) telah mencabut status tanggap darurat bencana banjir. Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik.

Saat ini di Kaltim tinggal Pemkab Mahakam Ulu (Mahulu) yang belum mencabut status tersebut.

"Untuk Pemkab Mahakam Ulu masih belum mencabut status tanggap darurat. Kami masih menunggu surat dari pihak kabupaten, dan sementara masih melakukan dukungan untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat," kata Akmal dalam Rakor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait Penanganan dan Pemulihan Pascabencana Banjir Mahulu dan Kubar di Balikpapan, Minggu 2 Mei, disitat Antara.

Akmal memberikan apresiasi kepada BPBD serta seluruh pihak yang ikut aktif terlibat dalam penanganan banjir dan pemulihan pascabencana Kabupaten Mahulu dan Kubar.

"Alhamdulillah, sampai hari ini kebutuhan dasar warga terdampak bencana sudah terpenuhi," kata dia.

Akmal menjelaskan mati listrik di tiga titik imbas banjir di Kecamatan Ujoh Bilang, Long Bagun, dan Long Iram saat ini tertangani. "Sekarang sudah teratasi, menyala seratus persen," imbuhnya.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini pun menegaskan Pemprov Kaltim mendukung penuh upaya PLN dalam pemulihan energi listrik di kawasan pascabencana.

Termasuk PLN meminta Pemprov Kaltim mendukung pembebasan lahan yang dilalui jaringan listrik sampai ke Kutai Barat.

"Kami masih menunggu surat PLN dan pastinya kita mendukung upaya-upaya PLN dalam memenuhi energi listrik bagi masyarakat," ujarnya.

Selain itu, Akmal memastikan distribusi kebutuhan logistik dan kebutuhan lainnya terus mengalir serta disalurkan melalui koordinasi Kalaks BPBD dan Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni. "Kodam [27 Mei] 50 koli beras untuk segera menyuplai dapur-dapur umum di kawasan pascabencana," tandasnya.