Bagikan:

WASHINTON - Senator independen Amerika Serikat Bernie Sanders menyatakan dukungannya terhadap permintaan kepala jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) Karim Khan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi para pemimpin Israel.

Sanders mendesak AS untuk menghormati hukum internasional. "Menurut saya, ICC berusaha menegakkan hukum internasional dan standar minimum kelakuan baik. Pemerintah kita juga harus melakukan hal yang sama," kata Sanders di hadapan Senat AS pada Selasa malam (21/5).

Pernyataan itu muncul setelah pada Senin (20/5), Khan mengajukan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant serta tiga pemimpin kelompok Hamas Palestina atas “kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan” yang dilakukan di Jalur Gaza.

Sanders mengatakan ketika ICC menyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang tahun lalu, pemerintah AS menyambut baik keputusan tersebut.

“Beberapa orang berpendapat bahwa tidak adil membandingkan kepala pemerintahan Israel yang terpilih secara demokratis dengan Putin, yang menjalankan sistem otoriter. Ya, pejabat yang dipilih secara demokratis (tetap) dapat melakukan kejahatan perang,” kata dia.

"ICC sedang melakukan tugasnya. Mereka melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Kita tidak bisa hanya menerapkan hukum internasional jika hal tersebut menguntungkan (bagi kita)," ujar Sanders, menambahkan.

Dia mengingatkan para senator lainnya bahwa lebih dari 35.000 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 80.000 orang lainnya terluka sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Meskipun menganggap Israel berhak menyerang Hamas, Sanders menekankan bahwa Netanyahu dan pemerintahannya tidak mempunyai hak untuk melancarkan perang brutal terhadap perempuan dan anak-anak, atau pun warga Gaza yang tidak bersalah.

"Dan untuk itu, pasti ada konsekuensinya," tutur Sanders.

“Apa yang dilakukan ICC penting bagi komunitas global, artinya kita tidak bisa membiarkan umat manusia terjerumus ke dalam kebiadaban,” imbuhnya.