JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas kerja sama pengelolaan sumber daya air (SDA) dengan Perdana Menteri (PM) Tajikistan Qohir Rasulzoda.
Pembahasan dilakukan dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Senin 20 Mei.
Kedua pemimpin menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk mengatasi tantangan global terkait air.
Dalam sambutannya pada pertemuan yang digelar di Bali International Convention Center (BICC), Bali, Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih atas dukungan Tajikistan terhadap dokumen hasil forum yang akan diadopsi.
Presiden Jokowi menegaskan komitmen Indonesia untuk bekerja sama dalam menjamin keberlanjutan kualitas air bersih demi kesejahteraan bersama.
"Indonesia terus berkomitmen untuk bekerja sama menjamin keberlanjutan kualitas air bersih demi kesejahteraan bersama. Dan saya mengharapkan kontribusi Tajikistan sebagai salah satu leader dalam global water policy untuk mencari solusi bersama," ujar Jokowi berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin 20 Mei, disitat Antara.
Dari pihak Tajikistan, PM Rasulzoda menyampaikan penghargaannya atas undangan tersebut dan menegaskan kembali pentingnya hubungan antara kedua negara. PM Rasulzoda juga menyampaikan apresiasi-nya atas peran konstruktif Indonesia dalam urusan regional dan internasional.
"Tajikistan mengakui Indonesia sebagai mitra penting di kawasan dan tertarik untuk memperkuat kerja sama multilateral dan saling menguntungkan di negara kita. Kami sangat mengapresiasi pencapaian signifikan negara saudara Indonesia dalam jalur pembangunan ekonomi dan sosial dan peran konstruktif negara Anda dalam urusan regional dan internasional juga sangat berharga," kata PM Rasulzoda.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, PM Tajikistan mengundang delegasi Indonesia untuk menghadiri konferensi internasional tentang Dekade Aksi Internasional "Air untuk Pembangunan Berkelanjutan" yang akan diselenggarakan di Dushanbe, Tajikistan.
PM Rasulzoda juga menyoroti bahwa tahun 2024 akan menandai perayaan 30 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara, di mana menurutnya hal itu adalah kesempatan untuk memperdalam dan memperluas kerja sama.
"Pada tahun 2024 ini kita akan merayakan 30 tahun hubungan diplomatik antara Tajikistan dan Indonesia dan menurut saya hubungan kita masih perlu diperkuat dan diperluas," ucapnya.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.