Bagikan:

NTB - Pemerintah Kota Mataram hingga saat ini belum menerima laporan dari pihak warga terkait dampak gempa magnitudo (M) 5,5 yang terjadi pada Selasa 14 Mei 2024 sore.

Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram H Lalu Martawang mengatakan, dari asesmen yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram sampai saat ini belum ada kerusakan rumah warga akibat gempa tersebut.

"Sampai hari ini belum ada laporan warga yang terdampak gempa bumi M 5,5 kemarin dan semoga tidak pernah ada," katanya di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu 15 Mei, disitat Antara.

Hal tersebut sekaligus menjawab bahwa adanya indikasi kerusakan di Kantor Lurah Mayura, Kecamatan Cakranegara, akibat gempa bumi.

"Kami sudah konfirmasi ke pihak kelurahan dan mereka menyatakan tidak ada kerusakan seperti informasi yang tersebar," katanya.

Dengan demikian, Martawang yang juga bersama Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor mengatakan sejauh ini Kota Mataram masih aman dari dampak gempa tersebut.

Dia mengatakan, dari informasi kerusakan hanya terjadi di Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang merupakan pusat gempa bumi atau sekitar 22 kilometer dari Kota Mataram.

Kerusakan itu berupa dapur warga di KLU yang kondisinya memang sudah rapuh dan ada warga yang luka akibat terjatuh karena panik ketika ingin menyelamatkan diri.

"Sementara untuk Kota Mataram sejauh ini masih aman dari dampak gempa bumi," katanya.

Kendati demikian, Pemerintah Kota Mataram meminta warga agar tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan.

Masyarakat juga diharapkan dapat mengikuti dan melakukan langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi yang telah disosialisasikan BPBD sesuai dengan prosedur.

Misalnya, ketika gempa bumi terjadi masyarakat harus tenang dan mencari tiang bangunan utama di sekitar ketika berada dalam ruangan untuk berlindung dan saat gempa mulai reda, barulah masyarakat menuju tempat yang lebih aman atau titik kumpul.

"Kalau saat gempa kita panik, itu bisa berpotensi mencelakakan diri karena bisa saja kita terjatuh atau menabrak sesuatu semisal kaca atau lainnya," kata Martawang.