Bagikan:

YOGYAKARTA – Pulau Dewata Bali dan Pulau Lombok diguncang gempa dengan magnitudo 5,5 pada Selasa, 14 Mei, sore sekitar pukul 15.11 WIB atau sekitar 16.11 WITA.

Dilansir dari Antara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa yang terasa hingga Bali dan Lombok ada Selat Lombok di titik koordinat 8.4 lintang selatan (LS) dan 116.03 bujur timur (BT) dengan lokasi di laut dengan jarak 15 Km barat daya Lombok utara kedalaman 10 Km.

Alasan Bali Bisa Gempa

Menurut keterangan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam siaran pers, Selasa, 14 Mei, gempa bumi yang terjadi tidak menyebabkan tsunami.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar naik utara Lombok (Lombok back arc thrusting). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Daryono.

Perlu diketahui, sesar naik atau reverse fault/thrust fault terjadi biasanya ditandai dengan salah satu blok batuan yang ada mengalami pergeseran ke atas sedangkan blok batuan lain mengalami pergeseran ke bawah.

Lokasi reverse fault sendiri biasa terjadi di wilayah di mana dua lempeng tektonik saling bertabrakan. Di sesar naik, arah gaya maksimum batuan terjadi secara horizontal. Battuan yang ditekan oleh gaya itu memicu salah sebagian batu bergerak ke arah atas. Sedangkan wilayah yang mengalami sesar naik ditandai dengan keberadaan sabuk pegunungan.

Wilayah yang Diguncang Gempa

Getaran gempa terasa di beberapa wilayah yakni Kota Mataram, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa, Badung, Denpasar, Karangasem, Bangli, berskala intensitas III MMI sehingga getaran cukup terasa saat di dalam rumah. Getaran gempa menyerupai getaran saat sebuah truk besar melewati jalanan.

Selain itu di wilayah Tabanan berskala intensitas II MMI sehingga getaran sangat terasa. Benda-benda yang tergantung di tembok akan terlihat bergoyang efek getaran.

Masyarakat dan Turis Bali Diminta Waspada

Meski tak berpotensi tsunami, masyarakat diimbau tetap tenang dan tak panik pada isu liar yang disebarkan oleh oknum tak bertanggung jawab. Disarankan agar kepada masyarakat menghindari bangunan yang berpotensi rubuh atau ambruk akibat getaran gempa untuk meminimalisir tertimpa puing bangunan.

Dilansir dari Antara, getaran gempa yang terasa sampai di Denpasar terjadi dengan durasi cukup singkat yaitu sekitar dua sampai tiga detik. Getaran juga dirasakan oleh beberapa pegawai dan nasabah salah satu bank swasta yang ada di Renon, Denpasar.

Akan tetapi gempa tak memicu panik berlebih. Aktivitas para pekerja juga segera pulih bahkan tak ada penghentian sementara.

Itulah informasi terkait alasan Bali bisa gempa. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.