Bagikan:

BENGKULU - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, suhu panas yang terjadi sejak beberapa waktu di Provinsi Bengkulu disebabkan karena adanya gangguan di sebelah Hindia Barat.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Fatmawati Winda menerangkan,  gangguan tersebut berupa sirkulasi yang menyebabkan udara panas mengalir di wilayah Provinsi Bengkulu.

"Gangguan dari Hindia Barat yang mana membuat wilayah Bengkulu memang terasa lebih panas. Namun, suhu udara dipastikan masih dalam kategori cukup normal antara 30-32 derajat celcius," ujar dia di Kota Bengkulu, Antara, Minggu, 12 Mei. 

Meskipun pada malam harinya terjadi hujan baik intensitas sedang hingga lebat, namun hal itu tidak mempengaruhi suhu panas yang terjadi sejak beberapa waktu lalu hingga saat ini.

"Saat ini suhu di Bengkulu belum sampai 40 derajat celcius, namun masih di angka 30 hingga 32 derajat celcius," katanya.

Dengan adanya perubahan cuaca tersebut, Winda mengimbau agar masyarakat Bengkulu dapat mengurangi aktivitas nya di luar rumah jika bukan urusan yang penting.

Kemudian memperbanyak mengkonsumsi air putih dan mengkonsumsi makanan, buah-buahan serta vitamin guna menghindari dehidrasi akibat cuaca panas yang terjadi.

Hal tersebut dilakukan,sebab BMKG Bengkulu memprediksi suhu panas tersebut akan terjadi hingga akhir Mei 2024.

Sementara itu, BMKG Bengkulu juga memprediksi peralihan cuaca dari El Nino ke La Nina di wilayah tersebut akan terjadi pada Juli hingga Agustus 2024.

"Pada Mei hingga Juni 2024 masuk ke masa peralihan atau netral namun pada Juli dan Agustus sudah akan masuk fenomena La nina, namun fenomena La Nian tidak akan sekuat tahun-tahun sebelumnya," terang Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu Anang Anwar.

Ia menjelaskan, cuaca El Nino dan La Nina tidak dipengaruhi oleh musim hujan dan kemarau, namun kedua fenomena iklim tersebut yang akan mempengaruhi cuaca.