Bagikan:

DEPOK - Sebanyak 11 orang meninggal dunia akibat bus membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok terguling di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat. Insiden itu meninggalkan duka mendalam bagi pihak keluarga.

Salah satunya ibunda Mahesya Putra, Rosdiana mengaku sangat kehilangan sosok anak kandungnya yang menjadi korban meninggal dalam kecelakaan tersebut.

Ia teringat kata-kata terakhirnya sang buah hatinya yang meminta uang belanja tambahan sebelum berpergian kegiatan perpisahan sekolah. Alasannya untuk membelikan oleh-oleh untuk adiknya.

“Dia cuman bilang, saya bilang 'nggak bisa ngasih banyak ongkosnya' trus dia bilang 'cukup nggak ya bu' gitu. Dia pengen memberikan sesuatu buat adiknya. Iya (oleh-oleh). Dari jauh-jauh hari,” kata Rosdiana saat ditemui di rumah duka, Minggu, 12 Mei.

Rusdiana juga mengingat pesan terakhir anak kandungnya terkait ingin membahagiakan keluarga. Bahkan dia rela bekerja sambil melanjutkan perguruan tingginya.

“Dia itu orangnya semangat untuk mengejar cita-cita ya pokoknya orangnya nggak neko-nelp dah, gak pernah minta apa-apa yang ibunya gak bisa berikan. Pokoknya nggak neko-neko,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Korban kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan pelajar SMK asal Depok, di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dilaporkan mencapai 11 orang.

Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus saat meninjau lokasi kecelakaan di jalan raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, Sabtu 11 Mei malam, menyampaikan bahwa korban meninggal dalam kecelakaan itu berjumlah 11 orang.

Untuk penyebab kecelakaan tersebut, kata dia, Polda Jawa Barat tengah melakukan penyelidikan, termasuk akan menurunkan tim Traffic Accident Analysis untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Subang dr Maxi menyampaikan, dari 11 korban kecelakaan itu, 10 korban di antaranya merupakan rombongan bus yang merupakan pelajar dan seorang guru SMK Lingga Kencana Depok.

Sedangkan satu korban meninggal lainnya adalah pengendara sepeda motor yang tercatat sebagai warga Cibogo, Subang.

Maxi menyebutkan korban yang mengalami luka-luka kini telah menjalani perawatan di Puskesmas Palasari Ciater dan Puskesmas Jalancagak.

Di Puskesmas Palasari sebanyak 23 orang dengan rincian luka berat dua orang (dirujuk ke RSUD Subang). Selain itu, sebanyak 21 orang yang luka-luka juga dalam penanganan di Puskesmas Palasari