Bagikan:

JABAR - Wali Kota (Walkot) Depok Mohammad Idris menyorot asal bus rombongan pariwisata yang digunakan pelajar SMK Lingga Kencana Depok menuju Ciater, Subang, berujung kecelakaan maut pada Sabtu 11 Mei malam.

Menurutnya, perlu ada evaluasi terkait transportasi termasuk bus yang digunakan dalam pariwisata pelajar di Kota Depok.

"Ke depan perlu koordinasi memang dengan sekolah-sekolah di Kota Depok karena ini juga terkait dengan masalah koordinasi dengan masalah transportasi,” kata Idris di Depok, Jawa Barat (Jabar), Minggu 12 Mei, disitat Antara.

Idris mengatakan soal transportasi pariwisata ini harus ada kolaborasi dan koordinasi. Intinya harus sama-sama misalnya standar operasional prosedur (SOP) setiap bus pariwisata harus lolos KIR atau diulang kembali sebelum berangkat.

"Memang harus kolaborasinya tidak hanya Depok sendirian, tetapi harus sama-sama. Bisa setiap bus pariwisata harus lolos KIR atau diulang kembali KIR-nya sebelum berangkat, seperti itu, nah ini bisa dilakukan kalau memang ini dari pusat, karena ini kan lintas wilayah seperti itu,” jelasnya.

Idris menegaskan bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang mengalami kecelakaan di Subang buka berasal dari Kota Depok.

Seperti diketahui, bus pariwisata Trans Putera Fajar yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok berpelat nomor polisi (nopol) AD 7524 OG.

"Bus pariwisata ini kalau enggak salah bukan dari sekitar Depok, karena memang ini langganan mereka di perusahaan ini sudah ada MoU," kata Idris.

Atas kecelakaan bus itu Pemerintah Kota Depok kata Mohammad Idris langsung mengirimkan armada ambulans dan mobil jenazah untuk diberangkatkan ke Subang.

“Kita kirim armada ambulans dan mobil jenazah yang ada sebanyak kira-kira 34 mobil jenazah dan mobil ambulans untuk diberangkatkan ke sana,” tandasnya.