JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto, mengungkap fakta menarik. Ada rumah sakit yang ternyata tidak melaporkan kasus kematian akibat penyakit ini kepada pemerintah pusat.
Data kematian terakhir per Selasa (17/3) di seluruh Indonesia akibat COVID-19, sebanyak 7 orang. Namun sore tadi, Achmad Yurianto menjelaskan, jumlah kematian kini menjadi 19 orang.
Angka 19 itu didapat setelah pagi tadi, Kementerian Kesehatan melakukan konfirmasi ulang kepada seluruh rumah sakit yang merawat kasus ini. Terungkap, sejumlah rumah sakit tidak melaporkan kasus kematian sejak tanggal 12 Maret sampai 17 Maret.
"Kami laporkan kasus meninggal, terdapat masalah dalam pendataan karena setelah kami melakukan recheck tadi pagi dan kemudian kami koordinasi dengan seluruh rumah sakit yang merawat kasus ini, ternyata beberapa rumah sakit belum melaporkan kasus kematian sejak tanggal 12 Maret sampai tanggal 17," kata pria yang akrab disapa Yuri ini dalam jumpa pers yang disiarkan langsung melalui YouTube, Rabu, 18 Maret.
Rinciannya sebagai berikut:
Bali (1 meninggal)
Banten (1)
DKI (12)
Jawa Barat (1)
Jawa Tengah (2)
Jawa Timur (1)
Sumatera Utara (1)
Data terakhir kasus positif COVID-19 di Indonesia kini jumlahnya sudah mencapai 227 kasus. Setidaknya angka itu merupakan data terakhir pukul 12.00 WIB yang didapat pemerintah.
Penambahan pasien positif terbanyak berada di DKI Jakarta dengan 30 kasus. Selanjutnya, pasien positif di Jawa Barat dengan penambahan 12 kasus, Banten 4 kasus, Jawa Tengah 2 kasus, Yogyakarta 1 kasus, Sumatera Utara 1 kasus, Lampung 1 kasus, Riau 1 kasus, dan Kalimantan Timur 1 kasus.
Yuri bilang, lonjakan ini memang sudah diprediksi oleh pemerintah. Dalam beberapa hari ke depan, lonjakan kasus yang positip COVID-19 masih akan terus bertambah.
"Kita berharap pada setelah dilaksanakan kegiatan bersama masyarakat diharapkan pada bulan April kita sudah mulai bisa melihat hasilnya dan kita berharap bahwa ini akan sudah mulai terkendali," ujar Yuri.