NasDem Jelaskan Alasan Surya Paloh Tak Hadiri Pembubaran Timnas AMIN
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bersama timnas AMINFOTO: Diah Ayu-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar resmi membubarkan Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN). Kegiatan ini digelar di kediaman Anies, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Para ketua umum dan petinggi partai politik pengusung hadir dalam acara tersebut, kecuali Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Sekjen NasDem Hermawi Taslim menjelaskan alasan Surya tak datang menyaksikan pembubaran Timnas AMIN.

"Pak Surya Paloh ada tamu. Tamunya banyak sekali. Makanya saya yang hadir," kata Hermawi ditemui di kediaman Anies, Selasa, 30 April.

Kepada Anies, Hermawi menyampaikan pesan bahwa Surya sejatinya ingin menghadiri acara ini jika tak berhalangan. Hermawi menegaskan tak ada pesan lain yang dititipkan Anies dan Surya padanya. Terlebih soal rencana politik ke depan.

"Tadi dia (Anies) bilang, bubar ini dulu, mungkin besok jawabannya. Pokoknya satu-satu, tadi kan dia bilang satu-satu pekerjaan diselesaikan ini bubar dulu, nanti diurus lagi," ungkap Hermawi.

Acara yang dibalut dengan halalbihalal ini juga dihadiri Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim, serta Ketua DPW NasDem DKI Jakarta Wibi Andrino.

Pada jajaran Timnas AMIN, tampak kehadiran Captain Timnas AMIN Syaugi Alaydrus, Ketua Dewan Pakar Timnas AmIn Hamdan Zoelva, Ketua Tim Hukum AMIN Ari Yusuf Amir, para juru bicara Timnas AMIN, serta jajaran lainnya.

Selain itu, mantan Kadiv Hubungan Internasional Polri Napoleon Bonaparte juga hadir dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Sebelumnya, Napoleon juga hadir dalam kegiatan konsolidasi Forum Komunikasi Purnawirawan TNI-Polri untuk Perubahan dan Persatuan (FKP3) pendukung Anies-Muhaimin.

Dalam acara tersebut, Anies menegaskan Timnas AMIN dibentuk dengan pengumuman resmi. Sehingga, ia juga ingin mengakhiri kerja bersama dengan kegiatan seremonial yang serupa. Meski Timnas AMIN tak bisa membawanya memenangkan pemilu, Anies tetap merasa bersyukur.

"Waktu pembentukan Timnas kan kumpul kita, kita umumkan, dan hari ini kita juga kumpul. Kita umumkan kepada publik bahwa Timnas AMIN telah bekerja dengan sehormat-hormatnya, sekeras-kerasnya, semulia-mulianya. Karena itu, semua yang terlibat merasa bersyukur dan bangga dan kami akhiri tugas itu dengan rasa syukur," urai Anies.

Anies mengklaim, jajaran Timnas AMIN telah bekerja untuk berkampanye dengan menjaga mutu demokrasi. Itu sebabnya, Anies tetap menerima hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak permohonan sengketa pilpres.

Sementara itu, Anies menilai pembubaran Timnas AMIN tidak menyurutkan semangat orang-orang yang pernah ada di dalamnya untuk tetap bekerja membawa gagasan perubahan.

"Kita sebagai warga negara akan terus berjuang di medan nya masing-masing di jalurnya masing-masing. Tapi kita ingin timnasnya selesai dengan baik. Itulah yaang kita akhiri pada siang hari ini bukan mengakhiri perjuangan, tapi mengakhiri sebuah fase perjuangan ketika sama sama kampnye untuk pilpres," jelas Anies.