JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyiapkan Hotel Patra Comfort yang berada di Cempaka Putih, Jakarta, sebagai tempat penanganan pasien virus corona atau COVID-19. Tak hanya itu, Rumah Sakit Pertamina Jaya juga akan difungsikan sebagai tempat penanganan COVID-19.
Hotel dan RS tersebut merupakan milik anak usaha PT Pertamina (Persero). Letak antara hotel dan RS bersebelahan.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Hotel Patra Comfort akan dialihfungsikan saat ini sebagai tempat penanganan orang dengan pemantauan (ODP) COVID-19. Hotel tersebut memiliki kapasitas 52 tempat tidur untuk ODP COVID-19.
"Hotel itu akan menjadi tempat penanganan COVID-19 sesuai arahan Pak Menteri (BUMN)," ujarnya, di Jakarta, Selasa, 17 Maret.
Arya berujar, tidak hanya hotel. Kementerian BUMN juga menyiapkan satu rumah sakit yang bersebelahan dengan hotel. RSPJ, kata Arya, memiliki kapasitas 65 tempat tidur yang terdiri atas 20 tempat tidur untuk perawatan setingkat ICU dan 45 tempat tidur non-ICU.
Selain itu, sambungnya, RSPJ juga memiliki ruangan isolasi bertekanan tinggi di tiga lantai sehingga sistem penyaluran udarannya tidak terlewati virus.
Arya mengatakan, RSPJ juga akan dilengkapi laboratorium diagnostic yang mampu mendeteksi COVID-19, fasilitas radiologi, dan gawat darurat yang dilengkapi ruang isolasi.
"Penangannya di sana akan didukung 10 dokter spesialis, delapan dokter umum, tiga perawat terlatih," tuturnya.
BACA JUGA:
Tak hanya Hotel Patra Comfort dan RSPJ, menurut Arya, Kementerian BUMN juga akan menggunakan bangunan lama yang ada di sekitar Cikini dan Pramuka untuk dimanfaatkan menjadi tempat tidur bagi pasien COVID-19.
Arya menjelaskan, Kementerian BUMN menargetkan penyediaan 90 tempat tidur di bangunan tersebut dapat terealisasi dalam waktu dekat guna membantu kebutuhan penanganan COVID-19, karena mengingat keterbatasan kapasitas yang ada di RSPJ.
"Nanti ada penambahan sekitar 90 tempat tidur lagi kita siapkan, akan diselesaikan dalam dua minggu," jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah membuka peluang untuk mengalihfungsikan hotel milik BUMN sebagai tempat isolasi bagi pasien yang positif terinfeksi virus corona atau COVID-19. Opsi ini akan direalisasikan jika eskalasi pasien semakin tinggi dan rumah sakit rujukan tak mampu menampung lebih banyak pasien.
Deputi Bidang IV Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staff Presiden (KSP) Juri Ardiantoro mengatakan, saat ini seluruh infrastruktur yang dimiliki oleh pemerintah daerah, TNI, Polri dan BUMN sedang dipersiapkan untuk mengatasi wabah virus yang belum ditemukan vaksinnya tersebut.
Namun, sampai saat ini belum diketahui pasti berapa jumlah unit hotel milik BUMN yang dipersiapkan pemerintah. Termasuk berapa kapasitas daya tampungnya.
"BUMN telah memikirkan menjadikan hotel yang dimiliki untuk dijadikan tempat isolasi jika eskalasi korban ini semakin meningkat. Jumlahnya menunggu perkembangan," di dalam diskusi Polemik, Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Maret.