NUNUKAN - KM Ramadhan yang tenggelam akibat bertabrakan dengan kapal sejenis di sekitar dermaga Binalawan, Pulau Sebatik Barat, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) berhasil ditemukan.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan laut pada Senin, 15 April itu. Namun 5 unit sepeda motor ikut tenggelam bersama KM. Ramadhan.
Kepala UPT Lalu Lintas Angkutan (LLA) Dinas Perhubungan (Dishub) di Sebatik, Zainal Abidinsyah mengatakan, dari hasil pengangkatan badan kapal yang tenggelam di kedalaman 8 meter, ditemukan 1 unit motor yang dapat dievakuasi.
"Setelah berhasil mengangkat badan kapal, tim pencari gabungan dibantu masyarakat membawa bangkai KM. Ramadhan ke bibir pantai dan hanya 1 sepeda motor yang berhasil ditemukan," kata Zainal Abidinsyah, Rabu 17 April.
"Sementara 4 unit sepeda motor lainnya belum ditemukan dan masih dalam pencarian," lanjutnya.
Kapal tersebut melanggar jam operasional yang telah ditentukan. Sebab, kapal penumpang dan pengangkut sepeda motor itu beroperasi di malam hari.
"Izin beroperasi kapal yang melayani jasa penyeberangan di dermaga Sebatik itu hanya hingga pada pukul 16.00 WITA. Dishub tidak akan memberikan pelayanan di malam haru," tegasnya.
Zainal mengatakan, kapal yang beroperasi di malam hari itu atas inisiatif dari pihak agen pelayaran sendiri.
"Pihak agen sudah mengakui bersalah, melihat antrian panjang orang dan kendaraan roda yang akan menyeberang dari Pulau Sebatik ke Pulau Nunukan itu, mereka berinisiatif untuk melayani penyeberangan," jelasnya.
Sebelumnya, Kasubid Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basir mengungkapkan,kapal milik Aco dari Binalawan membawa penumpang tidak memiliki atau memakai lampu hingga menabrak samping perahu yang di bawa oleh Cuding dari arah pelabuhan Se Jepun.
Perahu yang kini masih karam yakni perahu yang di bawah oleh Aco yang diketahui membawa penumpang dari pelabuhan Binalawan, Sebatik Barat tujuan Nunukan.
“Semblan penumpang dewasa dan 3 anak-anak semuanya selamat, 5 sepeda motor ikut tenggelam," pungkasnya.