PASAMAN BARAT- Lebih dari seribu jamaah berkumpul di Surau Buya Lubuak Landua di Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, untuk melaksanakan shalat Idul Fitri pada pagi Selasa 9 April. Meskipun jadwal pelaksanaannya berbeda dengan yang ditetapkan pemerintah, pelaksanaan shalat berlangsung dengan aman dan lancar.
Zikra Hidayat, seorang tokoh masyarakat Lubuak Landua, menyatakan bahwa jamaah telah berpuasa selama 30 hari. Mereka memulai puasa satu hari lebih awal daripada yang ditetapkan pemerintah, dan berdasarkan perhitungan ini, mereka merayakan Idul Fitri pada hari itu.
"Jamaah telah melaksanakan puasa Ramadhan selama 30 hari. Mulai puasa dulu satu hari dibandingkan pemerintah. Berdasarkan perhitungan itu maka dilaksanakanlah shalat Idul Fitri hari ini," katanya.
Para jamaah yang hadir berasal dari berbagai daerah, termasuk Malampah Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman, Duo Koto Pasaman, bahkan dari Madina, Sumatera Utara. Sebagian dari mereka merupakan jamaah suluk Buya Lubuak Landia yang telah berada di surau atau mushalla selama sebulan terakhir.
"Jamaah cukup ramai. Beberapa terpaksa berada di luar mushalla karena shaf di dalam sudah penuh," katanya.
BACA JUGA:
Kemeriahan pelaksanaan shalat Idul Fitri terlihat dari antusiasme jamaah yang memadati mushalla, bahkan beberapa di antaranya terpaksa melaksanakan shalat di luar karena ruangan dalam sudah penuh.
Dalam pelaksanaan shalat Idul Fitri, jamaah terlihat sangat khusyuk dan hikmat dalam menjalankan ibadah. Acara dilanjutkan dengan khutbah dan doa bersama setelah shalat selesai. Setelah itu, beberapa jamaah saling bersalaman sambil menikmati wisata ikan larangan yang dekat dengan lokasi mushalla.
Tradisi pelaksanaan shalat Idul Fitri di Surau Lubuak Landua satu hari sebelum jadwal pemerintah bukanlah hal baru, karena jamaahnya telah berpuasa satu hari lebih awal. Perayaan Idul Fitri di surau ini dimulai dengan takbiran dan pawai obor pada malam Senin sebelumnya (8/4).