Bagikan:

JAKARTA - Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa Pemerintah terus memantau pergerakan terorisme di Indonesia.

Hadi menyampaikan hal tersebut untuk menanggapi dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya serangan teror seperti di Moskow, Rusia.

"Untuk deteksi dini, termasuk juga pemantauan terhadap jaringan-jaringan teroris, apalagi ISIS, terus dilaksanakan," kata Hadi dilansir ANTARA, Senin, 25 Maret.

Pihaknya telah membicarakan hal tersebut dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Detasemen Khusus 88 Mabes Polri.

"Tadi sudah kami bicarakan antara BNPT dan BIN, juga dengan Kadensus (88 Mabes Polri), semuanya terus dipantau, baik pergerakan, termasuk aktivitasnya," ujarnya.

Selain itu, Hadi menjelaskan bahwa Pemerintah juga mengupayakan mendeteksi jaringan-jaringan teroris aktor tunggal atau lone wolf.

"Sekali lagi, Pemerintah tetap tidak akan memberikan ruang, dan selalu akan melaksanakan aksi apabila mereka akan melakukan kegiatan yang kurang baik tersebut," tegasnya.

Serangan teroris terjadi di gedung konser Crocus City Hall di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat Ibu Kota Rusia, Moskow, Jumat (22/3) waktu setempat.

Berdasarkan data Komite Penyelidikan Rusia pada Sabtu (23/3), melansir Sputnik, jumlah korban tewas dalam serangan tersebut dikabarkan telah bertambah menjadi 133 orang.

Melansir TASS, pengadilan di Distrik Basmanny, Moskow, menahan tersangka keempat penyerang Crocus City Hall, Muhammadsobir Fayzov sejak Senin hingga 22 Mei 2024.

Sidang pengadilan berlangsung secara tertutup. Menurut penyelidikan, Fayzov bertugas merekam peristiwa serangan di gedung konser.

Hingga kini, pengadilan telah menangkap keempat terdakwa, yakni Dalerdzhon Mirzoyev, Saidakrami Rachabalizodu, Shamsidin Fariduni, dan Muhammadsobir Fayzov.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan hingga Sabtu (23/3) tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban dalamserangan tersebut.

"KBRI Moskow segera berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menjalin komunikasi dengan masyarakat Indonesia di Rusia," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Judha Nugraha.