JAKARTA - Berdasarkan analisa cuaca dan iklim oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di wilayah Sultra, ada terdapat beberapa fenomena iklim dan cuaca yang akan terjadi yakni pertama yaitu Bibit Siklon Tropis berdampak signifikan terhadap peningkatan kecepatan angin. Kondisi ini akan berpengaruh pada tinggi gelombang di beberapa wilayah perairan.
Selanjutnya, fenomena Super New Moon atau fase bulan baru, yang bersamaan dengan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi ) dan fenomena ini berdampak pada peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum, yang berpotensi memicu banjir pesisir (rob) di wilayah Sultra.
Selain itu ada peta streamline menunjukkan bahwa di Sultra terdapat fenomena belokan angin (shearline) dan adanya pertemuan dua massa udara (konvergensi). Kondisi ini dapat memicu potensi hujan lebat, disertai angin kencang dan guntur.
Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto mengingatkan seluruh instansi terkait untuk senantiasa siap siaga melakukan koordinasi untuk mitigasi dan menyiapkan langkah antisipasi terjadinya bencana alam di daerah ini.
BACA JUGA:
"Agar seluruh instansi terkait siap siaga di seluruh wilayah Sultra, dan kiranya segera melakukan koordinasi untuk mitigasi dan menyiapkan langkah antisipasi, sehingga dampak dari bencana dapat diminimalisasi dan lakukan respons cepat bencana," katanya di Kendari, Sabtu, 16 Maret.
Ia juga mengingatkan masyarakat setempat agar meningkatkan kewaspadaan, termasuk bagi para nelayan terutama berada di wilayah pesisir.
Para nelayan diimbau agar lebih mencermati informasi dan prakiraan yang disampaikan BMKG Sultra, Demikian pula masyarakat yang bertempat tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan karena cuaca ekstrem yang dapat berubah kapan saja.