TANJUNG SELOR - Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Utara (Kaltara) menjalin kerja sama dengan Polis Diraja Malaysia (PDRM).
Kerja sama itu terkait penanganan tindak pidana yang terjadi di perbatasan khususnya wilayah perairan kedua negara Indonesia-Malaysia.
Direktur Polairud Polda Kaltara Kombes Bambang Wiriawan mengungkapkan, selain penanganan kejahatan dan kriminalitas termasuk di antaranya masalah peredaran narkoba, juga dilakukan kerja sama lalulintas perairan perbatasan.
"Seperti masalah rumput laut di perbatasan, juga soal lalulintas di perbatasan. kami juga jalin kerjasama terkait penanganan kasus narkoba yang diungkap di Kaltara yang asal barang bersumber dari Malaysia,” kata dia, Kamis, 14 Maret.
Para pelaku narkoba yang belum tertangkap juga berada di negara tetangga Malaysia.
"Kerja sama ini sudah ditandatangani antar Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Dit Polairud) Polda Kaltara dan Polis Marine PDRM dalam pertemuan bersama yang dilaksanakan di Tawau, Sabah, Malaysia beberapa waktu lalu," kata Bambang.
"Dengan Polis Marine kita saling tukar komunikasi, dan informasi. Seperti salah satunya yang berhasil kita ungkap, merupakan bagian dari informasi yang diberikan oleh PDRM. Termasuk dalam hal memburu buron yang masuk daftar pencarian orang (DPO)," lanjutnya.
Bambang menegaskan, polis Malaysia siap membantu untuk melacak jika pelaku menggunakan nomor telepon seluler kode Malaysia (+60).
"Ada beberapa terduga pelaku yang saat kita ungkap, menggunakan kode telepon Malaysia. Nah, itu kita informasikan ke PDRM, mereka siap membantu mencarikan. Begitu juga sebaliknya," tegasnya.
Terbukti, seperti tertangkapnya pelaku tindak pidana dari Malaysia yang tertangkap anggota Polri di Nunukan yang sudah dikirim ke Malaysia atau diserahkan kepada PDRM.
Persoalan lain yang menjadi bagian dari kerja sama antar polisi perairan kedua negara ini, adalah penanganan areal rumput laut yang berada di garis perbatasan laut antar kedua kedua negara.
"Untuk itu (pengamanan areal rumput laut) kita sama-sama menjaga. Karena memang banyak areal yang berada di garis perbatasan. Perlu kita lakukan pengamanan, utamanya untuk menghindari konflik," jelas Bambang.
Perwakilan dari Polda Kaltara yang dipimpin langsung Dir Polairud Polda Kaltara Kombes Pol Bambang Wiriawan, didampingi Atase Polri di Tawau (Malaysia) dan Kapolres Nunukan melakukan pertemuan kerja sama dengan Marine PDRM.
"Pengamanan perbatasan ini sangat penting, mengingat sejauh ini kerap terjadi tindak kejahatan di wilayah perbatasan. Seperti diantaranya perdagangan manusia, dan terutama narkoba. Apalagi kasus narkoba yang diungkap di Kaltara hingga jumlah besar (barang bukti), kebanyakan dari Malaysia yang masuk lewat Nunukan," pungkasnya.