Bagikan:

JAKARTA – Pencarian warga Taiwan yang hilang di perairan Kepulauan Seribu kembali dihentikan sementara oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) DKI Jakarta. Pencarian dihentikan lantaran ombak yang tinggi sehingga membahayakan petugas.

"Pencarian kami hentikan sementara pada Rabu sore pukul 17.30 WIB," ujar Kepala Seksi Operasi (Kasiop) Basarnas DKI Jakarta Agung Priambodo, Rabu, 13 Maret.

Agung menjelaskan, pencarian yang dilakukan sejak Rabu pagi hingga sore ini belum membuahkan hasil lantaran terkendala gelombang air laut.

"Kami terkendala gelombang laut yang cukup tinggi," ujar Agung.

Ia mengatakan, pencarian korban di hari keempat akan dimulai kembali pada Kamis pagi, 14 Maret.

"Besok kami mulai lagi dan semoga korban dapat ditemukan," harap Agung.

Sebelumnya Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) DKI Jakarta Desiana Kartika Bahari mengatakan pencarian warga Taiwan yang hilang saat kapal KM Pari Kudus terbalik terkendala gelombang yang tinggi.

"Hingga Rabu siang belum ditemukan dan masih proses pencarian," kata dia.

Sulitnya pencarian pada hari ini dikarenakan gelombang air yang naik dengan ketinggian 1,25 meter hingga 2,5 meter.

"Kemarin masih bisa melakukan penyelaman karena ketinggian di bawah 1,25 meter tapi kesulitan karena jarak pandang hanya satu meter," kata dia.

Pencarian dilakukan di atas permukaan air sesuai koordinat pencarian yang ditentukan.

"Tim saat ini dibagi ke dalam empat tim melakukan pencarian," kata dia.

Tim gabungan mengerahkan delapan unit kapal untuk mencari warga asal Taiwan bernama Shi Yi dinyatakan hilang saat KM Pari Kudus terbalik di perairan Pulau Rambut Kepulauan Seribu, Senin 11 Maret.

Korban saat itu menggunakan kaos abu-abu, celana hitam dan topi hitam dan berusia sekitar 40-45 tahun.