Bagikan:

JAKARTA - Ketua Majelis Pertimbangan Partai DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy pun mengaku mendengar isu pembentukan koalisi besar yang bersifat permanen. Bukan hanya di tingkat pusat, tetapi juga ke daerah.

Dia menyatakan, format koalisi ini mengadopsi koalisi Barisan Nasional yang terjadi dari beberapa parpol mewakili berbagai etnis di Malaysia.

Romy menceritakan, dari isu yang didengarnya, koalisi permanen itu kemungkinan akan dimotori oleh Golkar yang tengah diupayakan untuk mendapat kursi lebih banyak di parlemen.

“Bahkan saya dengar ada skenario yang menyebut kemudian Pak Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina koalisi itu,” imbuhnya.

Sementara itu, politisi PKS, Mardani Ali Sera menegaskan bahwa rencana pembentukan koalisi besar tidak sehat untuk demokrasi. Pasalnya demokrasi yang sehat harus memberi ruang bagi berkembangnya kekuatan oposisi demi terciptanya mekanisme checks and balances.

“Kalau semua gabung ke pemerintahan, yang rugi tentu rakyat Indonesia. Sebab, parlemen tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai pengawas kebijakan pemerintah,” kata dia.