Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 17 duta besar (dubes) dari negara di kawasan Arab mengunjungi destinasi wisata Selong Belanak, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan itu dalam rangka menjajaki kerja sama untuk berinvestasi di daerah tersebut.

Duta Besar Maroko untuk Indonesia Ouadia Benabdellah di Praya, Minggu, mengaku dirinya bersama perwakilan negara Arab lainnya memiliki ketertarikan berinvestasi di Lombok. Namun, pihaknya berharap infrastruktur pendukung di kawasan ini ditingkatkan oleh pemerintah daerah.

"Kami tertarik untuk berinvestasi, namun infrastrukturnya perlu dibenahi," katanya.

Ia mengatakan untuk proses pembuatan izin tidak ada masalah, karena pihaknya telah memahami aturan yang dibuat Pemerintah Indonesia, sehingga dalam melakukan investasi tetap sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Kalau soal izin tidak masalah. Kami juga sudah paham terkait aturan yang ada di Indonesia,” katanya.

Selain tertarik dengan pemandangan pantai dan makanan, mereka juga mengagumi keramahan masyarakat Lombok, sehingga hal itu bisa mendukung pengembangan pariwisata di kawasan Selong Belanak.

"Alam di Lombok ini sangat indah," katanya.

Sementara itu, pemilik Lantis Beach Club, Selong Belanak, Lombok Tengah Nur Laila Latief mengatakan tujuan para duta besar ke Selong Belanak untuk berinvestasi di sektor pariwisata. Perwakilan negara Arab itu tertarik untuk berinvestasi dengan kawasan Selong Belanak, karena belum terlalu padat dan potensinya juga besar.

"Pemandangan alam sangat bagus dan dekat dengan bandara,” katanya.

Ia mengatakan para duta besar dari sejumlah negara Arab yang hadir ini menilai pemandangan di Selong Belanak bak surga. Dari pernyataan itu dapat disimpulkan bahwa mereka sangat tertarik berinvestasi di Lombok.

"Semakin banyak pembangunan di wilayah Selong Belanak, perekonomian kian bagus," katanya.

Para investor yang melakukan investasi di kawasan wisata Selong Belanak ini juga tetap melibatkan masyarakat lokal, sehingga ekonomi mereka bisa meningkat.

"Buktinya, kami di sini memberdayakan 80 persen warga lokal,” katanya.