Bagikan:

JABAR - Wali Kota (Walkot) Bogor, Bima Arya Sugiarto meminta Perumda Trans Pakuan untuk menjalin kerja sama dengan pihak ketiga dalam proses perawatan 50 lebih Halte Trans Pakuan.

“Terakhir Bu Dirut (Trans Pakuan) melaporkan bahwa sedang dilakukan pembicaraan-pembicaraan,” katanya di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu 10 Maret, disitat Antara.

Bima juga mendorong adanya pemasukan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang datang dari kerja sama tersebut. Maka jika terelalisasi, Pemkot Bogor tidak lagi menganggarkan pemeliharaan halte api bisa mendapatkannya dari kerja sama yang dimaksud.

Menurutnya, kerja sama lewat proses perawatan halte dan memberikan penghasilan kepada pemerintah daerah (pemda) seperti konsep halte-halte dan stasiun yang ada di kawasan DKI Jakarta.

“Itu (leading sector) sudah di Perumda Trans Pakuan semua. Jadi Trans Pakuan yang mengelola itu, kemudian nanti dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Bisa juga nggak ada penganggaran dari kita,” tuturnya.

Selain itu, Bima mengaku menerima laporan bahwa sejumlah halte Trans Pakuan di empat koridor yang ada, pada waktu tertentu dijadikan tempat tidur oleh penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Bahkan kondisinya juga dalam keadaan kotor.

“Jadi pengelolaan kita tentu itu perlu dianggarkan lagi pemeliharaan ke depan. Ada sekitar 50 lebih shelter (halte) itu, yang semuanya pasti perlu biaya pemeliharaan,” katanya.