JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menggelar doa bersama bertajuk Istigasah Kubro Jawa Barat di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu, 9 Maret 2024.
Acara itu berlangsung khusyuk dan khidmat yang dihadiri MUI Jawa Barat, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jabar, ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta masyarakat umum.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengatakan pelaksanaan Istighotsah Kubro Jawa Barat sebagai wujud doa dan harapan bersama agar Jabar terus dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
"Semoga segala kebaikan yang kita ikhtiarkan pada hari ini bernilai amal pahala dan membuahkan kemaslahatan untuk seluruh masyarakat Jawa Barat," ucap Bey Machmudin dalam sambutannya yang dibacakan Plh Asda I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar.
Istigasah diniatkan agar Jawa Barat kondusif, aman, dan nyaman. Soalnya, di balik keindahan alamnya, Jabar memiliki potensi bencana yang perlu diwaspadai, baik itu banjir, tanah longsor, gempa bumi, maupun bencana alam lain sehingga masyarakat dituntut harus selalu siap dan waspada.
"Upaya mitigasi, penanggulangan, dan pemulihan harus terus ditingkatkan. Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan pun harus terus menjadi perhatian," kata Dodo.
"Seiring dengan potensi bencana di Jabar, kondisi cuaca di puncak musim penghujan seperti saat ini dan isu perubahan iklim kian menjadi tantangan yang harus kita hadapi dengan bijak dan tanggap." imbuhnya.
"Melalui semangat kebersamaan, insyaallah Jabar akan terus maju dan berkembang. Semoga istigasah yang kita laksanakan pada pagi ini menjadi sarana penguatan iman dan takwa kita kepada Allah SWT serta menjadi momentum introspeksi dan pembenahan diri bagi kita semua," tuturnya.
Sementara itu, Ketua MUI Jabar, Rachman Syafe'i, menuturkan bahwa salah satu tujuan dari istigasah kubra ialah persatuan dan kesatuan dalam rangka menghadapi bulan Ramadan.
"Kita mengharap ikatan silaturahmi di antara kita menjelang Ramadan ini mendapat rida dari Allah SWT serta keberkahan yang pada waktunya mendapatan kekhususan dan ketenangan," kata Rachman.
BACA JUGA:
Bey Machmudin dalam sambutannya juga mengucapkan selamat menyambut bulan suci Ramadan 1445 Hijriah yang penuh dengan keberkahan.
Ia mengimbau bahwa perbedaan mungkin terjadi dalam menentukan awal bulan Ramadan yang disebabkan oleh perbedaan metode hisab atau pengamatan bulan.
Bey berpesan agar masyarakat selalu mengedepankan sikap saling menghormati dan toleransi antar-umat muslim sehingga hal ini menjadi peluang untuk memperkuat persatuan, persaudaraan, dan kebersamaan.
Pada acara doa bersama itu, turut hadir pula sejumlah ulama, di antaranya K. H. Abdullah Gymnastiar, Rafani Akhyar, Ajam Mustajam, Ii Abdul Basith, serta dimeriahkan dengan kehadiran musisi Armand Maulana.