Bagikan:

JAKARTA - Polres Metro Jakarta Pusat melakukan evaluasi pengamanan ruang tahanan dan petugas jaga tahanan di jajaran polsek terkait imbas kaburnya 16 tahanan dari Polsek Metro Tanah Abang beberapa waktu lalu.

Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, evaluasi dan pengetatan kunjungan ruang tahanan untuk mencegah kejadian serupa, dimana pengunjung membawa alat untuk membantu tahanan membobol teralis besi.

Dan kini, berdasarkan evaluasi yang dilakukan, kepolisian akan menambahkan alat metal detector di setiap ruang kunjungan tahanan, baik di Polres maupun di Polsek.

"Sudah ada (alat metal detector di kunjungan tahanan). Iya (ada pengetatan kunjungan)," kata Kombes Susatyo saat dikonfirmasi VOI, Senin, 4 Maret.

Selain penambahan alat metal detector, Polres Metro Jakarta Pusat juga memperketat pengawasan terhadap para pengunjung tahanan di tiap Polres dan Polsek yang ada di Jakarta Pusat.

"(pengawasan) Sesuai SOP, termasuk barang bawaan (diperketat)," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, sebanyak 16 tahanan Polsek Metro Tanah Abang kabur dari sel, Senin dini hari, 19 Februari. Kejadian ini bermula diketahui pada hari Senin, 19 Februari 2024, sekitar pukul 02.40 WIB. Polsek Metro Tanah Abang mendapat laporan dari warga belakang bahwa ada sekelompok orang tidak dikenal berlarian.

Setelah mendapat laporan tersebut, Polsek Metro Tanah Abang pun langsung melakukan pengecekan ruang tahanan dan didapati satu ruang sel ventilasinya terbuka. Ditemukan ikatan kain sajadah terjuntai sampai bawah dari teralis besi yang dipotong.

Sebanyak 11 tersangka dari 14 tahanan yang kabur dari sel tahanan Polsek Metro Tanah Abang telah berhasil ditangkap tim khusus. Saat ini, polisi masih mengejar 3 tahanan DPO lainnya.