Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan kembali potensi Indonesia punya peluang menjadi negara maju. Hak itu disampaikan Jokowi saat membuka Kongres XXIII PGRI Tahun 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Sabtu, 2 Maret.

"Saya tidak pernah bosan mengingatkan bahwa Indonesia memiliki kesempatan emas untuk melompat menjadi negara maju, dalam tiga periode kepemimpinan nasional ke depan," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi menekankan, dirinya tak asal bicara soal kesempatan Indonesia melompat dari negara berkembang menjadi negara maju.

"Itu bukan hitung-hitungan saya, itu hitung hitungan Bappenas, hitung-hitungan IMF, hitung-hitungannya World Bank. Semuanya ngitung peluang melompat menjadi negara maju," ungkap Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan seluruh elemen bangsa agar tidak terjebak di zona nyaman sebagai negara berkembang. Dia pun mewanti-wanti agara Indonesia jangan sampai turun level menjadi negara miskin seperti yang terjadi kepada negara-negara di Amerika Latin.

"Hati hati, jangan kita terjebak pada middle income trap. Negara negara di Amerika latin di tahun 60, 70 sudah menjadi negara berkembang. Mereka diberi kesempatan, karena dalam peradaban negara itu biasanya sekali diberi kesempatan, tapi tidak bisa menggunakan kesempatan itu akhirnya negara negara di sana sampai sekarang ya tetap jadi negara berkembang. Bahkan ada yang turun levelnya menjadi negara miskin. Jangan sampai itu terjadi di negara kita Indonesia," kata Jokowi.

Oleh karena itu, kepala negara meminta semua rakyat menggunakan kreativitasnya untuk mengambil peluang. Khususnya dalam beberapa tahun ke depan Indonesia akan mendapat bonus demografi di mana negara akan sangat produktif.

"Kita harus gunakan kesempatan ini untuk maju melompat menjadi negara maju, yaitu ketika kita mendapatkan bonus demografi. Di mana salah satu kuncinya adalah kualitas dan produktivitas generasi muda kita," jelasnya.

"Oleh sebab itu pendidikan SDM, pembangunan SDM menjadi sangat sangat penting baik dari sisi fisik, sisi skill maupun sisi karakter," pungkas Jokowi.