DENPASAR - Lebih dari seratusan penggemar burung atau kicau mania meramaikan kontes burung berkicau dalam serangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-63 Korem 163/Wira Satya, di lapangan Makorem 163 /WSA Denpasar, Bali, Minggu.
"Kegiatan ini merupakan rangkaian HUT ke-63 Korem 163/Wira Satya. Kegiatan ini sebagai sarana silaturahim agar terwujudnya komunikasi yang baik antara TNI, khususnya Korem 163/Wira Satya dengan komunitas pecinta burung di wilayah Bali," kata Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Agus M. Latif usai membuka kontes burung berkicau tersebut.
Brigjen Agus Latif mengatakan selain sebagai ajang perlombaan, kegiatan itu juga sebagai ajang berbagi informasi dan pengetahuan yang bermanfaat bagi para peserta serta edukasi tentang perlindungan berbagai jenis burung kepada masyarakat umum.
BACA JUGA:
Berbagai jenis burung, di antaranya Branjangan, SRDC, Murai Batu, Cucak Ijo, Anis Merah, Cendet, Kacer, Kenari, Lovebird dihadirkan oleh peserta yang berasal dari berbagai daerah di Bali hingga beberapa kontestan dari Jember, Jawa Timur.
Selain menghadirkan berbagai jenis burung, kontes burung berkicau juga sebagai bentuk dukungan Danrem 163/Wira Satya kepada berbagai usaha pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Kontes peraga dan kicau burung ini merupakan hal yang positif, sebagai bagian dari hobi, budaya masyarakat dan sebagai aktivitas yang bernilai ekonomi yang memicu pelaku UMKM datang, sehingga akan terjadi peningkatan ekonomi di masyarakat," kata Agus Latif dalam sambutannya.
Lomba seni suara burung berkicau Danrem 163/WSA Cup II itu memperebutkan tropi Komandan Korem 163/WSA serta hadiah yang sudah disiapkan oleh pihak panitia merupakan hasil kerja sama dengan Boy dan Rafi (BNR) Bali dalam rangka HUT Ke-63 Korem 163/Wira Satya.
Danrem Agus Latif berharap peserta lomba mengikuti kegiatan itu dengan tertib, aman dan selalu mematuhi aturan yang sudah ditetapkan panitia, selalu menjunjung tinggi sportifitas dalam perlombaan dan menerima keputusan juri dengan lapang dada.
Ia menginginkan lomba kicau burung itu bisa menjadi ajang untuk menyalurkan hobi, juga melepaskan penat setelah Pemilu 2024. "Mungkin yang kemarin kita bersitegang, sekarang kita hibur dengan perlombaan untuk masyarakat, khususnya pencinta burung dan pelestarian dari burung-burung tersebut," katanya.