Bagikan:

JAKARTA - China menyebutkan hubungan negaranya dan Filipina lebih menguntungkan jika saling bersahabat.

Hal ini diutarakan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengutip Antara.

"China dan Filipina adalah tetangga di seberang lautan. Persahabatan mendominasi sejarah hubungan bilateral kita, tetangga dekat bisa lebih membantu dibandingkan saudara jauh," kata Wang Wenbin.

Hal itu menanggapi pernyataan Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro yang mengatakan akan ada peningkatan jumlah pasukan negara tersebut di pulau-pulau paling utara dekat Filipina termasuk di Kepulauan Batanes yang berjarak kurang dari 200 kilometer dari Taiwan untuk memperkuat kemampuan pertahanan teritorial Manila.

"Tetangga harus rukun satu sama lain berdasarkan prinsip bertetangga yang baik, persahabatan, saling menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah, serta tidak mencampuri urusan dalam negeri satu sama lain," kata Wang Wenbin.

Ia menekankan bahwa urusan Taiwan adalah inti dari kepentingan nasional China dan merupakan garis merah yang tidak boleh dilewati siapa pun.

"Pihak-pihak terkait di Filipina perlu memahaminya dengan jelas, berhati-hati, dan tidak bermain-main dengan masalah ini agar tidak dipermainkan dan malah nantinya mengalami kerugian," tambah Wang Wenbin.

Sebagaimana diberitakan media internasional, pada November 2023, militer Filipina dan Amerika Serikat melakukan patroli bersama di perairan titik paling utara Filipina.

Kepulauan Batanes menjadi salah satu tempat latihan militer gabungan yang melibatkan lebih dari 17.000 tentara Filipina dan AS tersebut.

Filipina pada 2023 meningkatkan hampir dua kali lipat jumlah pangkalan militernya yang dapat diakses oleh pasukan AS, termasuk tiga pangkalan yang menghadap Taiwan.