Survei Populi: 79,9 Persen Masyarakat Ingin Pilpres Satu Putaran 
DOK VOI

Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Populi Center merilis jajak pendapat masyarakat mengenai Pilpres 2024 satu putaran. Hasilnya, mayoritas responden memilih pilpres hanya satu putaran.

"Pada survei kali ini, saat ditanya berapa putaran Pilpres yang disukai, sebesar 79,9 persen menjawab 1 putaran, sementara yang menjawab 2 putaran sebesar 16,6 persen," kata Direktur Eksekutif Populi Center, Afrimadona dalam pemaparan survei, Rabu, 7 Februari.

Sementara, 2,3 persen responden mengaku tidak mempermasalahkan jumlah putaran pilpres, sisanya 1,2 persen tidak menjawab.

Jika dibandingkan pada survei bulan Januari lalu, persentase responden yang menginginkan pilpres satu putaran sebesar 78,7 persen. Pada Desember 2023, responden yang menginginkan pilpres satu putaran sebanyak 70,3 persen.

"Data menunjukkan terdapat tren kenaikan jumlah masyarakat yang menginginkan pemilihan presiden berlangsung 1 putaran," ungkap Afrimadona.

Responden yang menjawab satu putaran ditanya alasannya mereka menginginkan hal tersebut. Hasilnya, mayoritas atau sebanyak 41,2 persen memilih karena lebih cepat ada kepastian siapa yang menjadi presiden dan wakil presiden selanjutnya.

Lalu, 29,2 persen responen menjawab pilpres satu putaran menghemat biaya, 13,6 persen menilai agar pemerintah dan layanan publik kembali normal, 12,1 persen mengurangi ketegangan di masyarakat, 2,2 persen menjawab alasan lain, dan 1,7 tidak menjawab.

"Mayoritas masyarakat sebanyak 70,3 persen juga menjawab yakin bahwa pilpres akan selesai dalam 1 putaran, sementara sebesar 25,3 persen lainnya menjawab tidak yakin, dan 4,4 persen tidak menjawab," jelasnya.

Survei ini juga memaparkan elektabilitas ketiga pasangan capres-cawapres. Hasilnya, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh keterpilihan terbanyak, yaitu sebesar 52,5 persen.

Sementara, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan dukungan sebesar 22,1 persen, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebesar 16,9 persen.

Survein ini dilakukan pada periode 27 Januari hingga 3 Februari 2024. Sampel responden dalam survei ini tersebar di 38 provinsi di Indonesia.

Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center kepada 1.500 responden yang dipilih menggunakan metode acak berangkat. Margin of Error diperkirakan ± 2,53 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.