Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo meninjau pengelolaan sampah di Rumah Pemulihan Material Waste4Change di Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar), Senin 5 Februari.

Ganjar menyebut ada peluang besar untuk bisa menggerakkan ekonomi sirkular di Indonesia dengan meminimalkan sampah hingga menjadi nol.

"Saya kira ini cukup bagus dan bisa ditunjukkan kepada publik praktiknya sudah terjadi sejak 2015. Mereka sudah mengelola sejak Leuwigajah terjadi longsor, kemudian Bantar Gebang juga sudah lama sekali terjadi penumpukan yang belum selesai. Saya tantang bisa enggak diselesaikan? Bisa," ujar Ganjar.

Dia mengatakan, bicara mengenai ekonomi sirkular dalam hal ini Waste4Change sudah menyelesaikannya dengan pengolahan sampah plastik menjadi RDF, sampah organik menjadi makanan maggot yang bisa mendorong proses ketahanan pangan dari rantai suplai hingga pakan ternak protein tinggi.

Ganjar menuturkan pemerintah daerah sudah memberikan insentif untuk dorongan ekonomi sirkular tersebut. Ibu-ibu di lingkungan pengolahan sampah, juga memberi masukan untuk mendirikan satu bank sampah unit per rukun warga (RW).

"Ini contoh terbaik yang tinggal mereplikasi saja, regulatory sandbox untuk uji coba, ini bisa lakukan. Jadi, membuka 17 juta lapangan kerja itu bukan sekadar buat pabrik investasi, jadi pegawai, tetapi juga bisa menjadi entrepreneur dengan contoh ini," ujar Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) ini lantas melanjutkan, "Tinggal ada dua saja, kita membuat regulasi yang kedua memberikan insentif kepada mereka atau bantuan kepada mereka."

Perusahaan jasa pengelolaan sampah berbasis daur ulang Waste4Change mampu mengolah sampah sebanyak 60 ton per hari. West4Change sudah memiliki klien terdiri atas 200 lembaga, institusi serta 1.500 rumah warga dengan memastikan terjadinya sirkular ekonomi.