JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Kongres XVI Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Terminal Penumpang Kapal Pelni, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat 2 Februari pagi.
"Saya sudah sering menghadiri kongres atau musyawarah nasional (Munas) ormas kepemudaan, tapi baru kali ini saya melihat kongres di atas kapal," kata Presiden Jokowi mengawali sambutannya dikutip ANTARA.
Menurut Presiden, penyelenggaraan kongres yang berlangsung di Kapal Pelni KM Kelud merupakan ide kreatif sekaligus inovatif dalam rangka mencari suasana yang berbeda.
Presiden menyatakan ide inovatif dan kreasi menjadi kunci menghadapi perubahan serta disrupsi yang sedang melanda dunia.
"Saya mengapresiasi peran kemasyarakatan dan kebangsaan GP Ansor, utamanya dalam mengampanyekan moderasi beragama dan mengawal demokratisasi politik," katanya.
Jokowi berharap kegiatan Kongres XVI GP Ansor yang diikuti sekitar 1.700 kader dapat menghadirkan wajah kepemimpinan NU ke depan yang sesuai dengan arah gerak GP Ansor hari ini.
Presiden tiba di lokasi acara sekitar pukul 07.30 WIB bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) di Dermaga 106 sebagai lokasi pembukaan Kongres GP Ansor.
Agenda Kongres kali ini mengangkat tema "GP Ansor Peta Jalan NU Masa Depan", menggambarkan sebuah peta jalan yang mengarah pada pembangunan spiritual, sosial, dan kebangsaan, menjadikan GP Ansor sebagai garda terdepan dalam menjaga identitas keislaman dan kebangsaan Indonesia.
Kapal Pelni yang mengangkut para kader GP Ansor kemudian bergerak menempuh perjalanan sejauh 210 naval miles menuju Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.
BACA JUGA:
Turut hadir mendampingi Presiden dalam agenda itu, di antaranya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Anas, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo.
Selain itu, juga hadir Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketum PBNU KH Yahya Qolil Staquf, Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, Ketua KPU Hasyim Asy'ari, serta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.