JAKARTA - Maskapai penerbangan bertarif rendah India IndiGo dijatuhi didenda 12 juta rupee (Rp2.253.506.682), karena membahayakan keselamatan penumpang yang terlihat makan di landasan Bandara Mumbai, saat penerbangan itu mengalami penundaan.
Sebuah video viral di media sosial pekan ini, menunjukkan penumpang sedang makan di landasan di samping pesawat, setelah penerbangan IndiGo yang membawa mereka dari Goa ke Delhi dialihkan dan mendarat di Mumbai, setelah penundaan yang lama.
Peristiwa itu terjadi pada 14 Januari. Pesawat tersebut dilaporkan ditempatkan di tempat parkir terpencil, bukan di dekat terminal bandara, sehingga menimbulkan rasa frustrasi di kalangan penumpang yang belum mendapatkan minuman.
Biro Keamanan Penerbangan Sipil (BCAS), otoritas pengatur di bawah pemerintah federal, menjatuhkan denda sebesar rupee 12 juta terhadap maskapai tersebut. Pihaknya memberi waktu satu bulan kepada maskapai untuk membayar denda tersebut.
Mereka juga mengenakan denda enam juta rupee pada pengelola Bandara Internasional Mumbai karena salah urus. Baik IndiGo maupun perusahaan bandara gagal melaporkan kejadian tersebut, kata BCAS.
Denda tersebut dijatuhkan setelah regulator penerbangan negara tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, mengetahui video tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran "disiplin apron".
Apron adalah area di mana pesawat diparkir, dibongkar atau dimuat, diisi bahan bakar, dinaiki atau dirawat. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara juga mengenakan denda sebesar tiga juta rupee pada Mial pengelola bandara.
"Hal ini melanggar Para 5 Surat Edaran Keselamatan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang memerintahkan semua lembaga yang bekerja di bandara untuk tidak mengizinkan berjalan di apron aktif," kata Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, melansir The National News 18 Januari
"Kehadiran penumpang di apron dalam jangka waktu lama merupakan pelanggaran disiplin apron, karena membahayakan keselamatan penumpang dan pesawat," lanjut badan itu.
Terpisah, pihak regulator juga telah mendenda dua maskapai penerbangan lainnya, Air India dan SpiceJet, masing-masing sebesar tiga juta rupee karena persiapan yang buruk selama kabut yang menyebabkan penundaan.
Diketahui, industri penerbangan India telah mendapat pengawasan ketat dalam beberapa pekan terakhir, karena banyaknya penundaan dan pembatalan yang menurut maskapai penerbangan disebabkan oleh kabut.
BACA JUGA:
Lebih dari 300 penerbangan dilaporkan telah dibatalkan sejak 14 Januari, menyebabkan lebih dari 40.000 penumpang terdampar. Rata-rata penundaannya lebih dari satu jam.
Lebih dari 50 penerbangan dibatalkan, termasuk keberangkatan dan kedatangan internasional, sementara 120 penerbangan ditunda pada Hari Rabu di bandara internasional Delhi, seperti yang terlihat pada layar tampilan informasi penerbangan.
Kementerian penerbangan telah mendirikan ruang penanganan di enam bandara di negara itu, untuk membantu memfasilitasi penumpang yang cemas dan mengatasi situasi tersebut.