Bagikan:

JAKARTA - Mahalnya ongkos politik membuat sejumlah para anggota calon legislatif mengambil langkah ekstrem. Salah satunya Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang rela menjual ginjalnya demi mengikuti kontestasi Pemilu 2024. Caleg itu bernama Erfin Dewi Sudarto asal Bondowoso, Jawa Timur yang rela menjual ginjalnya untuk membiayai kampanye dan bukti pengabdiannya kepada rakyat.

Langkah tersebut dinilai ekstrem dan diperbincangkan oleh publik. Selain prosedur ketat transplantasi ginjal, biayanya juga sangat besar. Perlu diketahui, proses transplantasi ginjal merupakan prosedur bedah yang bertujuan mengganti ginjal yang rusak berat namun harus dengan kondisi ginjal yang sehat.

Prosedur ini juga memiliki biaya besar mengingat ginjal memiliki fungsi untuk menyaring zat sisa, cairan, mineral dan racun yang ada di dalam tubuh melalui urine. Biaya transplantasi ginjal cukup bervariasi di Indonesia, dimulai di harga Rp750 juta. Harga itu masih berpotensi lebih besar sesuai proses pemulihan pasca operasi besar.

Di Indonesia, transplantasi ginjal lebih kepada living-donor alias didapatkan dari pendonor yang masih hidup. Sementara dalam prosedur medis, transplantasi ginjal dilakukan dengan kategori deceased-donor alias diperoleh dari pendonor yang baru meninggal dunia sesuai keinginan pendonor saat masih hidup. Berkaca pada mahalnya biaya transplantasi ginjal, langkah Erfin demi mengakomodir ongkos politik menuai kritik dan perhatian warganet. Simak videonya berikut ini.