Perlinmas Deklarasi Dukung Prabowo Jadi Presiden, TKN: Jangan Sampai Dua Putaran
Deklarasi dukungan Perlinmas ke Prabowo Subianto. (Nailin-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Persatuan Relawan Perlindungan Masyarakat (Perlinmas) mendeklarasikan dukungan ke paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Ketua Perlinmas Dede Misbahudin mengatakan, ⁠seluruh anggota Perlinmas sepakat untuk memperjuangkan kesejahteraan linmas karena selama ini hanya mendapat insentif tiap bulan sebesar Rp30 ribu sampai Rp50 ribu saja.

Dengan dukungan ini, Perlinmas ingin mengikuti jejak lembaga-lembaga terdahulu yang bisa mensejahterakan dan memanusiakan manusia, seperti APDESI untuk kepala desa dan PGRI untuk para guru.

"Pada kesempatan ini, kami keluarga besar Perlinmas mendeklarasikan dukungan terhadap bapak Prabowo Subianto untuk menjadi presiden Republik Indonesia tahun 2024," ujar Dede saat deklarasi dukungan di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 15 Januari.

"Kami berharap, Bapak Prabowo Subianto bisa terpilih sebagai presiden tahun 2024, dan bisa membawa kami untuk lebih sejahtera," sambungnya.

Wakil Ketua TKN Ari Dono menyampaikan permohonan maaf lantaran Prabowo Subianto tidak bisa menerima deklarasi secara langsung dikarenakan masih bertugas sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) hari ini.

"Tapi bapak ibu nggak perlu khawatir, semangat dan cita cita bapak yang akan mmperjuangkan linmas kita insyaallah akan terwujud. Jadi semangat ini yang terus harus dijaga," kata Ari Dono.

Ari meyakini, paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran akan menang pada Pilpres 2024 dalam satu putaran. Sebab, saat ini angka elektabilitas sudah hampir menyentuh angka 50 persen.

"Hari ini saya baca berita angka kita sudah 48 persen, jadi pasti menang itu pak," katanya.

Eks Wakapolri itu lantas mengungkap alasan menjatuhkan pilihan kepada Prabowo-Gibran usai tak lagi jadi polisi. Pasalnya, dia yakin Prabowo pasti menang melawan dua capres lain di 2024 nanti.

"Kenapa saya milih pak Prabowo? Karena pasti menang, masak pilih yang kalah. Kan saya mikir saya pemilih pemula, saya waktu di Akpol belum sempat milih, jadi polisi enggak pernah milih, sekarang mau milih, pasti saya pikir yang akan menang," ungkapnya.

"Semua (calon) agamanya bagus, tapi urusan surga urusan Allah. Semuanya hebat, semuanya bagus tapi saya milihnya yang mau menang. Soalnya biaya dua putaran Rp76 triliun, jadi jamgan sampai dua putaran," tandasnya.