JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan anggaran untuk subsidi kesehatan akibat polusi udara di Jakarta sudah mencapai sekitar Rp10 triliun.
"Subsidi kesehatan sekarang gara-gara ini (polusi udara) hampir Rp10 triliun lebih. Jadi, kami mau bagaimana, pilihan-pilihannya memang tidak banyak."
"Namun, dengan efisiensi yang kami buat di sana-sini, menurut saya itu sangat penting," kata Luhut dalam keterangan video pada akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan, dikutip Sabtu, 13 Januari 2024.
Oleh karena itu, Luhut pun menyebut setidaknya ada dua solusi dari permasalahan polusi udara di ibu kota tersebut.
Pertama, Luhut menuturkan Pemerintah akan mempercepat penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Jakarta. Kedua, Pemerintah akan mendorong penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan standar internasional Euro 4 dan Euro 5.
BACA JUGA:
"(Solusi) masalah polusi Jakarta ini ada dua hal yang akan kami buat. Kami mempercepat EV, termasuk sepeda motor. Kedua, kami juga akan segera memutuskan untuk menggunakan Euro 4 dan Euro 5 supaya sulfurnya rendah. Itu juga akan mengurangi polusi," ujarnya.
Dia pun menegaskan bahwa polusi udara tidak memandang jabatan maupun pangkat untuk bisa memberikan dampak negatif pada manusia.
"Ya, kalau polusi ini tidak ada pangkat tidak ada jabatan. Semua orang kena," ucap Luhut.
Lebih lanjut, kata Luhut, efisiensi atau upaya yang bakal dilakukan oleh Pemerintah itu pun dalam tahap pengkajian.
"Presiden sudah memerintahkan kami (untuk) kajian sekarang, besok juga itu dirapatkan oleh tim sini. Saya harap, minggu depan kami mungkin sudah bisa keluar angkanya," pungkasnya.