Bagikan:

KALTENG - Sejumlah titik di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng) terendam banjir imbas hujan lebat melanda wilayah tersebut.

"Air naik mulai Kamis (11 Januari) malam, karena sejak sore sampai malam hujan deras," kata seorang warga Tukiman di Sampit, Kalteng, Jumat 12 Januari, disitat Antara.

Adapun titik hujan terdapat di Jalan Imam Bonjol, Jalan Sampoerna, Jalan Sangga Buana, Jalan Jaya Wijaya, dan Jalan Suka Bangsa.

Ketinggian banjir di wilayah itu lebih dari 20 centimeter (cm) dari permukaan tanah. Banjir terjadi akibat air sungai di sekitar kawasan tersebut meluap.

Kondisi ini, kata dia, biasa terjadi ketika musim hujan yang ditandai dengan peningkatan intensitas hujan dan dibarengi dengan air sungai meluap.

"Sudah biasa kalau musim hujan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur Multazam mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan lapangan terkait lokasi yang terendam banjir.

"Memang ada banjir genangan di sekitar wilayah Baamang, seperti Jalan Imam Bonjol dan Jalan Sampoerna. Kami melakukan asesmen di lapangan dan pengecekan Sungai Mentaya, sembari berkoordinasi dengan dinas terkait," ujarnya.

Dari hasil pengecekan BPBD Kotim, sejumlah ruas jalan yang terendam antara lain Jalan Sampoerna Barat RT 36 kedalaman 20 cm, Jalan Sangga Buana kedalaman 35 cm, Jalan Jaya Wijaya kedalaman 10 cm, Jalan Imam Bonjol kedalaman 10 cm, dan Jalan Suka Bangsa RT 31 kedalaman 25 cm.

Selain jalan, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum, yakni tiga musala, satu madrasah tsanawiyah, satu sekolah dasar, dan tiga warung UMKM. Sedangkan, jumlah keluarga yang terdampak banjir sekitar 45 kepala keluarga (KK).

"Kegiatan masyarakat masih berjalan lancar, yang terganggu hanya pada aktivitas sekolah, rumah ibadah, dan ekonomi dari pemilik warung," kata Multazam.

Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, ia juga mengimbau masyarakat agar waspada terhadap peningkatan debit air, karena masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kotim.

"Selain intensitas hujan yang cukup tinggi serta durasi yang lama, banjir juga disebabkan tidak lancarnya aliran drainase di sekitar lokasi," katanya.

Terkait hal ini, Multazam mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman agar dilakukan normalisasi atau pembersihan drainase.

Multazam menambahkan, genangan banjir saat ini meliputi wilayah kota, sedangkan wilayah utara Kotim yang umumnya rawan banjir masih tergolong aman, karena intensitas hujan di utara terbilang rendah dalam beberapa waktu terakhir.