TAPANULI TENGAH - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menilai capres-cawapres yang yakin bahwa dirinya unggul dalam debat Pilpres 2024 tidak akan menyinggung atau menyindir calon lain seusai jalannya debat.
Hal ini menanggapi capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang mencak-mencak seusai debat ketiga khusus capres. Prabowo kini masih mempermasalahkan cecaran Anies dal debat
"Kalau debatnya berhasil, pasti tenang habis debat," kata Anies di Kabupaten Tapanuli Tengah, Jumat, 12 Januari.
Menurut Anies, Prabowo semestinya menanggapi argumentasi Anies masih di dalam forum debat.
"Semua yang diungkapkan setelah debat, kenapa tidak diungkapkan dalam debat?" kata mantan Gubernur DKI itu.
Bagaimana pun juga, dari polemik ini, Anies menyerahkan kepads masyarakat untuk menilai siapa calon pemimpin yang pantas dipilih dalam Pilpres 2024.
Diketahui, capres Prabowo Subianto meluapkan mencak-mencak usai debat ketiga. Prabowo berbicara soal manusia bermuka tebal. Tapi Prabowo tak menyebut gamblang manusia bermuka tebal yang dimaksud.
BACA JUGA:
Prabowo merespons keras Anies Baswedan yang menyinggung aset tanah 340 ribu hektare dalam debat capres. Prabowo menjelaskan, lahan yang dia miliki bersifat Hak Guna Usaha (HGU). Karena itu, cecaran Anies dalam debat ketiga, menurut Prabowo, hanya ditujukan agar masyarakat membencinya.
"Saudara-saudara ada pula yang nyinggung-nyinggung punya tanah berapa punya tanah ini, dia pinter atau goblok sih?" kata Prabowo dalam konsolidasi relawan Prabowo-Gibran di Gor Remaja, Riau, Selasa, 9 Januari.
“Dia ngerti enggak ada HGU, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai itu tanah negara saudara, tanah rakyat, tanah bangsa. Daripada dikuasai orang asing lebih baik Prabowo yang mengelola manakala pemerintah memerlukan saya segera menyerahkan," ujar Prabowo.
Tak hanya itu, Prabowo juga kembali menyindir Anies yang memberi nilai 11 dari 100 atau kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan. Prabowo mempertanyakan kapasitas Anies sebagai penilai.
"Berapa hari yang lalu saya dapat nilai 11 dari 100. Saya ini lahirnya di Jakarta, jadi di Jakarta bahasa daerahnya itu namanya bahasa Betawi. Kalau orang Betawi menghadapi seperti itu, dia jawabnya begini biasanya 'emangnya lo siape?'," ujar Prabowo saat menghadiri Konsolidasi Relawan di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Kamis, 11 Januari.
"Emangnya lo siape? EGP. Tau artinya? EGP, singkatannya emang gue pikirin?" sambungnya.