Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengenang momen dirinya saat berdebat dengan Presiden Joko Widodo di panggung kontestasi Pilpres 2014 dan 2019 berjalan terhormat dan penuh rasa kekeluargaan.

“Saya pernah berseberangan dengan Pak Jokowi. Saya pernah menjadi rivalnya untuk dua kali pemilu, dua kali pilpres. Saudara pernah dengar saya debat dengan beliau, ya, kan? Tapi debatnya terhormat, debatnya penuh rasa kekeluargaan,” kata Prabowo dilansir ANTARA, Selasa, 9 Januari.

Hal itu disampaikan Prabowo di hadapan relawannya saat menghadiri acara silaturahmi dan deklarasi DPW Paguyuban Keluarga Besar Pujakesuma Provinsi Jambi di Abadi Convention Center, Jambi.

Menurut Prabowo, kontestasi atau persaingan yang terjadi antara dirinya dan Jokowi ketika itu masih berlandaskan rasa cinta Tanah Air dan persahabatan.

"Kita bersaing, tetapi kita sama-sama cinta Tanah Air. Kita bersaing, tetapi kita sama-sama rakyat Indonesia. Kita bersaing, tetapi kita tetap bersahabat," ujarnya.

Prabowo berpesan agar masyarakat selalu menjaga persatuan dan kesatuan sehingga tidak mudah diadu domba.

Menurutnya, masyarakat Indonesia adalah satu keluarga besar yang harus bersatu dan rukun. "Kita harus bersatu. Untuk itu, kita harus rukun. Jangan mau diadu domba terus-terusan. Kita ini satu keluarga besar," katanya.

Di sisi lain, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyayangkan sejumlah pihak yang berupaya memecah belah bangsa Indonesia.

Prabowo menyebut masih ada pihak yang diberi kebaikan justru membalasnya dengan kebencian.

"Saya tidak habis pikir, saya ajak bersatu, tetapi ada saja tokoh-tokoh yang pikirannya aneh-aneh. Kita memberi kebaikan, tetapi dibalas dengan kebencian," ucap Prabowo.