JAKARTA -Diplomasi ekonomi Indonesia selama sembilan tahun terakhir berhasil meningkatkan ekspor dan investasi di dalam negeri, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Saat menyampaikan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2024 di Bandung, Retno menyebut salah satu pencapaian diplomasi ekonomi Indonesia selama hampir satu dekade terakhir adalah penguatan penetrasi pasar produk industri strategis Indonesia di luar negeri.
Retno menyampaikan beberapa contoh produk industri yang telah diekspor, di antaranya produk perkeretaapian PT. INKA ke Bangladesh, Selandia Baru, Filipina, dan Thailand.
Selain itu, ada juga ekspor pesawat produksi PT. Dirgantara Indonesia ke Filipina, Meksiko, Senegal, dan Thailand.
Pada bidang kesehatan, Retno menyebut ada PT Bio Farma yang mendistribusikan vaksin ke lebih 150 negara serta lembaga-lembaga internasional, seperti UNICEF untuk memenuhi kebutuhan vaksin global.
Selain itu, Retno menuturkan diplomasi ekonomi selama ini juga dimanfaatkan untuk memperkuat kegiatan bisnis BUMN Indonesia di berbagai negara, antara lain investasi PT. Telkom di Hongaria, eksplorasi sumber daya mineral dan gas oleh Pertamina di Aljazair untuk 35 tahun ke depan, Mnazi Bay di Tanzania, dan di Nigeria, dan proyek pengembangan panas bumi oleh Pertamina Geothermal Energy di Kenya dan Turki.
BACA JUGA:
Indonesia juga telah membuka kantor bersama atau Indonesia Incorporated bagi BNI, BRI, Bank Mandiri, Telkom, dan Garuda Indonesia di Hong Kong, yang telah resmi berdiri pada Juni lalu.
"Ke depannya, Indonesia Incorporated juga direncanakan hadir di London, Dubai, dan New York," kata Retno.
Diplomasi ekonomi, kata dia, juga berhasil menghasilkan investasi pada proyek-proyek strategis Indonesia, seperti MRT Jakarta fase 2 dengan Jepang, kereta cepat Jakarta-Bandung dengan China, dan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya di Cirata, Jawa Barat, dengan Uni Emirat Arab.
Menurut Retno, diplomasi ekonomi juga telah memperkuat peran diaspora Indonesia, yang berjumlah sekitar 8,8 juta orang, sebagai aset. Ia mengatakan saat ini sedang disusun Grand Strategy Peningkatan Peran Strategis Masyarakat Indonesia di Luar Negeri.
Ia memaparkan volume perdagangan Indonesia pada Januari s.d. November 2023 tercatat lebih dari 439 miliar dolar AS, naik hampir 24 persen dibandingkan 2014, dan mengalami surplus lebih dari 33 miliar dolar AS.
Sementara, nilai investasi yang masuk ke Indonesia pada Januari hingga September 2023 mencapai angka lebih dari 37 miliar dolar AS atau naik lebih dari 32 persen dibanding 2014, katanya.