Bagikan:

FLORES - Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat 4.681 warga harus mengungsi. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Ahmad Duli mengatakan pembaruan data harian terus dilakukan.

"Kita berharap aktivitas gunung mereda agar masyarakat dapat kembali ke tempat tinggalnya," ujar Ahmad Duli di Wulanggitang, Flores Timur, dikutip ANTARA, Minggu 7 Januari.

Dari jumlah tersebut, 4.681 jiwa berasal dari 421 keluarga yang terdampak di dua kecamatan, yaitu Wulanggitang dan Ile Bura.

Data menunjukkan bahwa 2.456 jiwa tinggal di enam titik tenda, sementara 2.225 jiwa tersebar di rumah-rumah warga dan balai pertemuan di 13 titik desa.

Ahmad menyatakan bahwa BPBD Flores Timur telah memastikan ketersediaan logistik, termasuk makanan dan alas tidur. Pihaknya juga telah menyediakan tandon air portable berkapasitas 25.000 liter untuk ditempatkan di posko pengungsian di Boru, Wulanggitang, dan Konga, Titihena.

"Kemarin masih agak tertunda, tetapi sekarang kami telah memiliki waktu yang cukup dan mendapatkan banyak dukungan untuk melayani semua pengungsi, termasuk perhatian terhadap kesehatan mereka," ucapnya.

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang telah berstatus siaga atau level III sejak Senin 1 Januari pukul 04.00 Wita. Ahmad juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dengan menggunakan masker dan menghindari penyebaran berita palsu terkait letusan gunung api.

"Harapannya, masyarakat bisa mempercayai informasi yang berasal dari pemerintah," katanya.