KPU NTT Siapkan Kebijakan <i>Follow the Voters</i> untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Flotim
Baliho contoh Surat Suara Pemilu 2024 yang terpasang di depan lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, di Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT. (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)

Bagikan:

KUPANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menyiapkan kebijakan follow the voters atau layanan mengikuti pergerakan pemilih dalam pemungutan suara 14 Februari 2024 di lokasi bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur.

"KPU siap melayani para pengungsi untuk gunakan hak pilih dengan kebijakan follow the voters, mengikuti pergerakan pemilih," kata Ketua KPU NTT Thomas Dohu di Kupang, Antara, Selasa, 16 Januari.

Gunung api Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang berada pada level IV atau awas dengan aktivitas vulkanik yang terpantau masih tinggi.

Sebagian warga desa dari kecamatan terdampak erupsi gunung itu yakni Kecamatan Ile Bura dan Wulanggitang telah mengungsi ke posko-posko pengungsian dan rumah-rumah warga.

Bencana erupsi gunung api ini pun tentu mempengaruhi proses pemungutan suara sebagaimana yang telah dipersiapkan oleh KPU.

Agar hak warga yang telah mengungsi tetap terpenuhi, kata Thomas, KPU telah melakukan pendataan jumlah pemilih yang mengungsi, baik ke posko pengungsian, rumah-rumah warga dalam dua kecamatan itu, atau mengungsi ke luar Kabupaten Flores Timur.

Jika data itu telah rampung, maka KPU pun menyiapkan tempat pemungutan suara (TPS) bagi para pengungsi itu.

"Dimungkinkan mereka memilih di luar lokasi TPS yang sudah ditetapkan selama ini karena bencana. Melayani hak memilihnya di tempat pengungsian," ucap Thomas.

Bagi para pemilih yang mengungsi ke kabupaten lain di luar Flores Timur atau di luar posko yang ditetapkan pemerintah, Thomas menerangkan KPU melakukan pendataan dan mengurus daftar pemilih tambahan.

Menurutnya jumlah pemilih yang mengungsi belum tetap karena masih ada perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Oleh karena itu KPU NTT pun terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan pemilih yang mengungsi dari satu posko ke posko lainnya.

"Kita pantau terus jumlahnya berapa, apakah tetap, berkurang, tergantung situasi bencana. Pada prinsipnya kami KPU siap melayani para pengungsi untuk gunakan hak pilih," katanya berkomitmen.

Berdasarkan data KPU Kabupaten Flores Timur, sebanyak 17 TPS tersebar pada lima desa terdampak di Kecamatan Wulanggitang. Sedangkan sembilan TPS tersebar pada tiga desa terdampak di Kecamatan Ile Bura.