Bagikan:

CIANJUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mencatat hujan deras selama lebih dari dua jam menyebabkan ratusan rumah warga di tiga kecamatan terendam banjir setinggi sekitar satu meter dan puluhan kepala keluarga mengungsi.

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya mengatakan banjir melanda Kecamatan Ciranjang, Bojongpicung, dan Haurwangi, akibat meluapnya Sungai Cibodas yang melintas di wilayah tersebut.

"Kami masih melakukan pendataan karena banjir terus meluas hingga tiga kecamatan, tercatat saat ini petugas gabungan masih berupaya mengevakuasi warga yang terjebak di dalam rumah yang tergenang banjir lebih dari satu meter," katanya dilansir ANTARA, Kamis, 4 Januari.

Dia menjelaskan hujan deras yang turun sejak Kamis siang hingga malam menyebabkan debit air Sungai Cibodas terus meningkat, sehingga meluber dan mengenangi perkampungan warga di tiga kecamatan tersebut.

Petugas gabungan dikirim ke lokasi guna memberikan bantuan kepada warga sekaligus melakukan pendataan karena sejak petang hingga malam banjir terus meluas, sedangkan aparat desa dan kecamatan diminta menyiapkan lokasi pengungsian bagi warga yang rumahnya terendam banjir.

"Untuk warga yang mengungsi masih dilakukan pendataan, namun untuk laporan awal delapan kepala keluarga terdiri dari 14 jiwa yang terjebak di dalam rumah di Kampung Pasirgadung, Desa Sukawangi akan diungsikan ke lokasi yang dinilai aman dari banjir," katanya.

Informasi dari warga Kampung Pasirgadung, awalnya mereka memilih bertahan di dalam rumah karena selama ini, kampung tersebut tidak pernah direndam banjir dengan ketinggian air lebih dari betis orang dewasa.

Akan tetapi, ketinggian air banjir kali ini mencapai sekitar satu meter.

"Kami sudah puluhan tahun tinggal di kampung ini, belum pernah banjir lebih dari betis orang dewasa, baru kali ini banjir setinggi satu meter sehingga kami meminta bantuan ke BPBD Cianjur untuk dievakuasi karena takut air semakin tinggi," kata seorang warga setempat, Dadan Setiawan.

Dia menyebut banjir kali ini sebagai terparah melanda perkampungan setempat yang saat ini dengan jumlah sekitar 650 kepala keluarga.

Sebagian kecil warga yang rumahnya terendam air memilih mengungsi ke balai desa setempat.