Bagikan:

TANGERANG - Direktorat Jenderal (Dirjen) Imigrasi kini menambah 78 autogate baru di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pada Rabu 3 Januari. Puluhan autogate itu serupa digunakan di Bandara Doha, Qatar.

Dirjen Imigrasi Kemenkumhan Silmy Karim mengatakan, autogate baru ini terdapat di Terminal 3 dengan jumlah 52 autogate kedatangan dan 16 autogate keberangkatan. Sedangkan sisanya 10 autogate di Terminal 2, masing-masing 5 autogate di terminal kedatangan dan keberangkatan.

"Alat ini dapat digunakan, baik oleh WNI maupun WNA. Autogate juga mengintegrasikan teknologi Face Recognition dengan Border Control Management (BCM) yang mendukung pengawasan keimigrasian di perlintasan," katanya di Tangerang, Rabu, 3 Januari, disitat Antara.

Menurut dia, untuk penggunaan autogate bagi warga negara asing (WNA) diwajibkan menggunakan paspor elektronik dan telah memiliki visa antara lain Electronic Visa on Arrival (e-VoA) atau Electronic Visa (e-Visa) yang diajukan melalui website evisa.imigrasi.go.id.

Adapun WNA dari 10 negara subjek bebas visa atau negara anggota ASEAN wajib mendaftarkan pengajuan BVK di evisa.imigrasi.go.id.

"Orang asing juga dapat memindai barcode yang terdapat di sekitar Bandara Soekarno-Hatta dan mendaftar melalui link yang tersedia untuk dapat melintas menggunakan autogate," tuturnya.

Sementara itu, bagi WNI pelayanan autogate dapat digunakan oleh pemegang paspor elektronik maupun paspor biasa alias nonelektronik. Saat akan menjalani pemeriksaan keimigrasian dengan autogate, pengguna harus memastikan seluruh bagian wajah terlihat dengan jelas.

"Aksesoris seperti topi, masker atau lainnya yang menutup wajah harus dilepaskan lebih dahulu. Sampul paspor juga harus dibuka sebelum melakukan pemindaian (scan)," katanya.

Setelah memindai halaman biodata paspor, pengguna menghadapkan wajah pada layar di bagian depan untuk pemindaian wajah atau face recognition.

"Jika sudah terpindai dan sistem tidak menunjukkan informasi yang mencurigakan, pintu autogate akan terbuka dan pengguna bisa langsung melanjutkan perjalanannya," ujarnya.

Silmy menambahkan, dalam waktu dekat Direktorat Jenderal Imigrasi juga sedang memasang mesin autogate di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali serta di Batam, Kepulauan Riau.

"Penentuan kedua tempat pemeriksaan imigrasi tersebut untuk didasarkan pada tingginya volume lalu lintas," ungkapnya.

Ia menambahkan, dalam pengoperasian autogate baru ini juga disiapkan tempat khusus untuk para calon penumpang kedatangan atau keberangkatan dari kelompok difabel.

"Di sini kami menyediakan dua, masing-masingnya baik di keberangkatan maupun di kedatangan yang dikhususkan bagi kelompok difabel dengan menggunakan kursi roda," kata dia.