SUKABUMI - Seorang pedagang yang tengah berjualan di Pantai Istana Presiden, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pingsan dan dilarikan ke Pos Pengamanan Wisata Pantai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Citepus akibat sambaran petir.
"Kami mendapatkan laporan adanya warga yang tersambar petir di Pantai Istana Presiden, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu dan langsung menuju ke lokasi serta mengevakuasi korban yang saat ditemukan sudah tak sadarkan diri," kata Kasi Dokes Polres Sukabumi Aiptu Fahmi Yusah di Sukabumi, dikutip dari Antara, Minggu, 31 Desember.
Menurut Fahmi, setelah dilakukan pemeriksaan medis oleh petugas kesehatan ternyata pemuda yang merupakan pedagang di objek wisata itu hanya terkejut .dengan suara petir yang menggelegar dan membuat panik pengunjung.
Pemuda ini pun tidak mengalami luka, hanya trauma dengan suara petir dan saat ini sudah sadarkan diri dan kembali beraktivitas.
Informasi yang dihimpun dari petugas keamanan objek wisata pantai, sebelum petir tersebut menyambar tidak ada tanda-tanda sama sekali, bahkan saat kejadian cuaca cukup cerah.
Maka dari itu, petugas keamanan gabungan mengimbau wisatawan, pedagang dan warga untuk mewaspadai kejadian seperti ini. Kemudian menjauhi benda-benda yang bisa menghantarkan listrik yang berasal dari petir seperti pohon, tiang besi dan lain sebagainya serta tidak berada di lokasi terbuka.
"Korban sudah kami tangani dan menjalani pemeriksaan kesehatan, hasilnya baik dan tidak terluka. Pedagang ini tak sadarkan diri bukan karena disambar petir, tetapi kaget dengan suara petir yang datang tiba-tiba," tambahnya.
Di sisi lain, Fahmi mengatakan pada Minggu ini Dokes Polres Sukabumi bersiaga di Pos Pengamanan Wisata Pantai RTH Citepus untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada para personel keamanan gabungan baik dari unsur TNI, Polri dan lainnya.
BACA JUGA:
Layanan kesehatan ini juga bisa dimanfaatkan oleh siapapun seperti wisatawan, pedagang maupun wisatawan. Selain itu, pihaknya juga bisa diminta bantuan untuk datang ke berbagai lokasi khususnya di sekitar objek wisata.