JAKARTA - Ribuan jemaah menghadiri milad (ulang tahun) satu tahun Masjid Raya Al Jabbar di Kompleks Masjid Al Jabbar, Cimincrang, Kota Bandung, Sabtu, 30 Desember 2023.
Hari ini tepat setahun lalu, Masjid Raya Al Jabbar diresmikan oleh Gubernur periode 2018-2023, Ridwan Kamil.
Memperingati milad setahun, berbagai rangkaian kegiatan dilaksanakan di area Masjid Raya Al Jabbar. Bertajuk Sambara atau Satu Tahun Membersamai Masjid Raya Al Jabbar, kegiatan dimulai sejak subuh hingga malam hari.
Acara diawali dengan salat subuh berjamaah yang dilanjutkan dengan tausyiah akbar oleh Ustadzah Oki Setiana Dewi dan Ustadz Yayat Ruhiyat yang dihadiri ribuan jamaah.
Selain di dalam masjid, pameran dan bazar meramaikan acara di luar area masjid yang berlangsung hingga malam hari.
Masjid Raya Al Jabbar kini memang menjelma ikon wisata religi baru warga Jawa Barat khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Masjid yang didesain Ridwan Kamil itu sanggup menampung hingga 40 ribu orang, 10 ribu di antaranya di dalam masjid.
"Datang ke Masjid Raya Al Jabbar menjadi pengalaman ibadah yang indah, menikmati lanskap dan wisata religi dalam satu tempat," ujar Plh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar.
"Siapa saja yang pernah datang ke Masjid Raya Al Jabbar akan memiliki kenangan indah. Mari makmurkan dengan syiar Islam yang semakin kokoh seperti Al Jabbar," tuturnya lagi mengutip keterangan Humas Pemprov Jabar.
BACA JUGA:
Sepanjang satu tahun sejak peresmian, Masjid Al Jabbar memang tidak pernah sepi pengunjung. Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al Jabbar mencatat sudah ada sekitar empat juta pengunjung.
Pengunjung tak hanya berasal dari Jawa Barat saja, tapi juga berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, jemaah dari Asia Tenggara juga menjadikan Masjid Raya Al Jabbar sebagai destinasi wisata religi.
Wakil Sekretaris DKM Masjid Raya Al Jabbar, Dewi Sartika, menyebutkan kunjungan paling sedikit dalam sehari mencapai lima ribu jamaah dan terbanyak pernah mencapai 43 ribu dalam sehari.
Catatan itu diperoleh karena sebagian besar fasilitas di Masjid Raya Al Jabbar dibangun serba digital. Pengunjung akan tercatat secara otomatis melalui CCTV di dua jembatan panjang bagian selatan dan utara masjid.
"Setahun yang datang lebih dari 4 juta jamaah, terdata melalui CCTV. Namun, saya kira lebih dari itu," ujar Dewi Sartika.
"Ada CCTV yang dapat meng-capture lensa mata pengunjung sehingga bisa langsung menghitung. Kalau dirata-rata 12 ribuan jamaah datang setiap harinya," ujar Dewi.
Lebih lanjut, Dewi Sartikan mengungkapkan ramainya kunjungan didasari sejumlah fasilitas Masjid Raya Al Jabbar yang sudah mulai beroperasi meski belum secara penuh.
Seperti taman tematik Nabi Musa dengan perahu raksasanya, taman Nabi Daud dengan ikan pausnya atau Taman Nabi Adam. Lalu, ada jogging track dan tentunya museum yang menceritakan sejarah perkembangan Islam.
Masjid Raya Al Jabbar dibangun selama lima tahun dengan luas 99 x 99 sesuai dengan jumlah Asmaul Husna.
Luas lahan keseluruhan yang mencapai 21 Ha menunjukkan masjid dibangun pada abad ke-21. Memiliki empat menara dengan ketinggian 99 meter, Masjid Raya Al Jabbar merupakan salah satu Asmaul Husna yang memiliki arti Maha Besar atau Maha Perkasa.