75 Bangunan Rusak Akibat Angin Puting Beliung di Bandung
Rumah warga di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tertimpa pohon setelah diterjang angin puting beliung, Sabtu (30/12/2023). (ANTARA/Rubby Jovan)

Bagikan:

BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat sebanyak 75 bangunan mengalami kerusakan akibat bencana alam angin puting beliung di Kabupaten Bandung pada Jumat (29/10) sore.

Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat menyatakan 75 bangunan yang rusak akibat bencana angin puting beliung di tiga wilayah kecamatan berbeda, yakni di Kecamatan Cimenyan sebanyak 59 unit, Kecamatan Ciparay 15 unit dan satu unit bangunan rusak di Kecamatan Arjasari.

“Dari beberapa laporan yang masuk, untuk khusus wilayah Kabupaten Bandung, terdampak itu ada di tiga kecamatan dengan 69 terdampak dari kejadian ini,” kata Hadi dilansir ANTARA, Sabtu, 30 Desember.

Meskipun tidak menyebabkan korban jiwa dalam musibah bencana alam angin puting beliung di wilayah tersebut, terdata 16 kepala keluarga dengan 69 jiwa terdampak dan kerugian materiil mencapai puluhan juta rupiah.

“Kami sudah menerjunkan personel dari semalam setelah kejadian, kebetulan kami menyisir di wilayah Kecamatan Cimenyan, khususnya di area Dago Pakar. Kebetulan area ini lumayan terdampak,“ katanya.

Hadi menjelaskan dari hasil pendataan rumah warga terdampak angin puting beliung, sebagian besar kerusakan di bagian atap rumah seperti asbes yang lepas serta beberapa unit bangunan tertimpa pohon tumbang.

“Sebenarnya kalau bencana seperti kan memang yang berpotensi terdampak angin itu memang sebagian besar adalah pohon dan bangunan ya. Itu yang paling terdampak, sehingga sangat penting juga mengetahui kekuatan pohon,” kata dia.

Petugas BPBD telah melakukan koordinasi dengan aparat pemerintah daerah dan relawan setempat, guna membantu mengevakuasi puing-puing bangunan terdampak dan pohon tumbang yang memutus akses jalan.

“Kami didukung juga oleh Diskar PB Kota Bandung dan juga ada dukungan dari relawan Muhammadiyah Disaster Manamegement Center (MDMC)  dengan membawa peralatan pemotong kayu untuk melakukan upaya-upaya pembersihan dan pemotongan kayu yang menimpa jalan ataupun bangunan,” kata Hadi.

Meskipun tidak terdapat korban luka maupun jiwa, namun masyarakat diimbau untuk tetap waspada karena bencana serupa berpotensi terjadi kembali.