SUKOHARJO - Warga Bulakan Sukoharjo langsung geger ketika Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyambangi kampung mereka, Selasa, 26 Desember. Ratusan warga menyambut dengan gegap gempita dan saling berebut untuk bersalaman dan foto dengannya.
"Pak Ganjar selamat datang kembali ke kampung kami. Bapak sudah tiga kali ini lho berkunjung ke kampung kami, kami merasa sangat senang," teriak warga.
Warga begitu antusias dengan kehadiran Ganjar. Tak hanya menyambut gembira, kesempatan itu digunakan warga untuk berkeluh kesah menyampaikan problemnya.
Siti Sugiarto misalnya, pengrajin batik ini mengeluhkan soal sulitnya mendapatkan akses modal. Ia pun meminta bantuan ke Ganjar agar memberikan modal usaha padanya.
"Pak kami butuh modal, tolong bantu kami pak. Berikan modal pada kami, berikan alat juga pak," ucap Sri Sugiarti.
BACA JUGA:
Ganjar menjawab pertanyaan itu dengan sabar. Ia memberikan penjelasan bahwa sebagai Capres, ia dilarang oleh undang-undang untuk memberikan sesuatu pada masyarakat.
"Sebenarnya saya bisa memberikan bantuan modal usaha pada ibu. Tapi kan saya ndak boleh. Nanti dimarahi Bawaslu. Itu ada pak Bawaslu, gimana ini mas boleh nggak?" tanya Ganjar pada anggota Bawaslu yang memantau kampanye Ganjar.
“Nggak boleh pak, itu namanya money politik," teriaknya.
Ganjar kemudian mengundang anggota Bawaslu bernama Tri Hartanto itu. Tri menerangkan bahwa tidak boleh calon memberikan bantuan apapun kepada masyarakat karena itu melanggar aturan.
"Tidak boleh pak, itu money politik dan ada ancaman pidananya," ucap Tri.
Ganjar pun urung memberikan bantuan pada Sri dan warga lainnya. Namun, ia mengatakan akan membantu dengan cara lain, yakni menghubungkan Sri dengan banyak pihak seperti perusahaan yang menggelontorkan program CSR, filantrop dan lainnya.
"Bisa juga pinjam ke bank, kan banyak sekarang kredit dengan bunga murah. Atau CSR juga banyak, jadi bisa dimanfaatkan. Biar nanti dibantu bu bupati, ada anggota dewan juga di sini," jelas Ganjar.
Ganjar mengatakan, saat ini ia hanya bisa membantu dengan program. Semua masalah yang didapat dari blusukan ketemu masyarakat seluruh Indonesia, akan ditampung dan digodog menjadi program kerja yang bisa menjawab semua persoalan masyarakat itu.